Waspada Jantung Berdebar: Kenali Penyebab dan Cara Menanganinya

Reporter: Elisa Sakinah |

Editor: Finarman |

Minggu , 30 Nov 2025 - 17:00

Waspada Jantung Berdebar: Kenali Penyebab dan Cara Menanganinya--

BACA JUGA:3 Makanan Pemicu Perut Kembung

8. Perubahan hormon pada wanita

Kehamilan, menstruasi, atau menopause bisa menyebabkan jantung berdebar, biasanya bersifat sementara dan tidak berbahaya.

Selain itu, jantung berdebar juga bisa muncul akibat efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat tekanan darah, antibiotik, obat asma, antihistamin, obat tiroid, dan dekongestan.

Secara umum, jantung berdebar ringan tidak berbahaya dan dapat hilang sendiri. Namun, jika sering muncul atau disertai gejala lain, kondisi ini harus segera diperiksa oleh dokter untuk menghindari risiko komplikasi serius, termasuk henti jantung.

Cara Meredakan Jantung Berdebar

Beberapa langkah sederhana bisa membantu meredakan jantung berdebar:

• Hindari pemicu seperti rokok, kafein, minuman berenergi, atau obat tertentu.

• Lakukan relaksasi melalui yoga, meditasi, atau teknik pernapasan untuk mengurangi stres.

• Konsumsi cukup air dan makan secara teratur untuk mencegah dehidrasi dan hipoglikemia.

• Istirahat cukup, minimal 7 jam per hari.

waspada jantung berdebar: kenali penyebab dan cara menanganinya                            jambikoran.com - jantung berdebar atau palpitasi adalah sensasi ketika detak jantung terasa lebih cepat dari biasanya, bahkan bisa terasa hingga ke leher atau tenggorokan.
kondisi ini sebenarnya normal terjadi saat seseorang cemas atau melakukan aktivitas fisik berat, seperti olahraga.
namun, jika disertai gejala lain, jantung berdebar bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.
detak jantung normal orang dewasa saat istirahat berkisar antara 60–100 kali per menit. ketika melebihi angka tersebut, anda akan merasakan debaran yang kuat di dada.
baca juga:heboh pemotongan tpp asn merangin, bupati m. syukur tegaskan penyesuaian
baca juga:wabup batang hari lantik mula p. rambe sebagai pj sekda
pada beberapa kasus, palpitasi bisa menjadi tanda penyakit jantung, terutama jika disertai gejala seperti nyeri dada yang menjalar ke bahu atau punggung, pusing, mual, keringat dingin, sesak napas, atau rasa lemas.
selain penyakit jantung, sejumlah faktor lain juga dapat memicu jantung berdebar. beberapa di antaranya meliputi:
1. anemia
kekurangan sel darah merah dapat menyebabkan jantung berdebar, wajah pucat, kelelahan, dan sesak napas.
baca juga:bangun relasi sosial masyarakat, lewat program kampung bahagia kota jambi
baca juga:festival lebung betuah sebagai benteng budaya di tengah arus globalisasi
2. hipertiroidisme
hormon tiroid yang berlebihan bisa memicu debar jantung, mudah cemas, lemas, gemetaran, sulit tidur, dan berkeringat. beberapa penderita juga berisiko mengalami fibrilasi atrium, yaitu irama jantung yang tidak teratur.
3. hipoglikemia
gula darah rendah (di bawah 70 mg/dl) dapat menyebabkan jantung berdebar, pusing, dan rasa lemas.
baca juga:bupati monadi tegaskan komitmen jaga stabilitas harga jelang nataru
baca juga:keren! rt 09 lingkar selatan jadi model keberhasilan program kampung bahagia
4. dehidrasi
kekurangan cairan membuat jantung bekerja lebih keras, memicu debaran, lemas, bibir kering, urine pekat, atau jarang buang air kecil.
5. aritmia 
gangguan irama jantung yang serius, menyebabkan detak terlalu cepat, lambat, atau tidak beraturan.
baca juga:anggota dpr minta pemerintah usut kayu gelondongan hanyut saat banjir
baca juga:cak imin sayangkan adanya konflik pbnu
6. demam
peningkatan suhu tubuh akibat infeksi atau peradangan bisa menimbulkan debar jantung, pusing, lemas, dan nyeri tubuh.
7. serangan panik
gangguan psikologis yang muncul mendadak dapat membuat jantung berdebar, gemetaran, lemas, mual, dan rasa tidak berdaya.
baca juga:4 jenis roti terbaik untuk sarapan sehat, pilihan tepat untuk energi pagi
baca juga:3 makanan pemicu perut kembung 
8. perubahan hormon pada wanita
kehamilan, menstruasi, atau menopause bisa menyebabkan jantung berdebar, biasanya bersifat sementara dan tidak berbahaya.
selain itu, jantung berdebar juga bisa muncul akibat efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat tekanan darah, antibiotik, obat asma, antihistamin, obat tiroid, dan dekongestan.
secara umum, jantung berdebar ringan tidak berbahaya dan dapat hilang sendiri. namun, jika sering muncul atau disertai gejala lain, kondisi ini harus segera diperiksa oleh dokter untuk menghindari risiko komplikasi serius, termasuk henti jantung.
baca juga:bahaya aseton bagi kesehatan: kenali risiko dan cara menggunakannya dengan aman
baca juga:cara cepat atasi rasa kantuk berlebihan, bisa tetap fokus beraktivitas
cara meredakan jantung berdebar
beberapa langkah sederhana bisa membantu meredakan jantung berdebar:
• hindari pemicu seperti rokok, kafein, minuman berenergi, atau obat tertentu.
• lakukan relaksasi melalui yoga, meditasi, atau teknik pernapasan untuk mengurangi stres.
baca juga:heboh pemotongan tpp asn merangin, bupati m. syukur tegaskan penyesuaian
baca juga:wabup batang hari lantik mula p. rambe sebagai pj sekda
• konsumsi cukup air dan makan secara teratur untuk mencegah dehidrasi dan hipoglikemia.
• istirahat cukup, minimal 7 jam per hari.
• hindari obat-obatan terlarang seperti amfetamin dan kokain.
jika keluhan tidak kunjung hilang atau disertai gejala serius seperti nyeri dada, pusing, sesak napas, atau pingsan, segera konsultasikan ke dokter. (*)
baca juga:ikatan guru bahasa jerman indonesia provinsi jambi gelar olimpiade bahasa jerman regional 2025 
baca juga:anggota dpr minta pemerintah usut kayu gelondongan hanyut saat banjir