Puan Dorong Kadin Bangun Kekuatan Ekonomi

Puan Maharani Ketua DPR RI.-Foto: ist-jambi independent

JAKARTA,JAMBIKORAN.COM  - Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk ikut mengambil peran dalam membangun kekuatan ekonomi nasional dan kesejahteraan rakyat.

Puan, sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Selasa, juga meminta agar Kadin selalu membangun komunikasi bersama DPR RI dan pemerintah dalam rangka memperkuat dunia usaha nasional.

“Kadin adalah pilar ekonomi Indonesia. Kadin telah menghasilkan pengusaha-pengusaha yang berhasil, tentu keberhasilan tersebut juga dapat bermanfaat bagi banyak orang dengan menciptakan lapangan kerja,” kata Puan dalam acara Malam Apresiasi Kadin Indonesia di Jakarta, Senin (1/12) malam.

BACA JUGA:12 Perkara Diselesaikan Damai, Kejati Jambi Prioritaskan Keadilan Restoratif

BACA JUGA:Bawaslu Intensifkan Pengawasan Pemutakhiran Data Parpol

Acara tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin. Menurut Puan, rapimnas itu merupakan forum penting dan strategis karena menghadirkan pelaku usaha, jajaran pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya.

“Atas nama DPR RI, saya menyampaikan apresiasi kepada Kadin Indonesia atas komitmennya dan kontribusinya dalam memperkuat struktur ekonomi bangsa, membangun jejaring nasional dan global, serta menciptakan ruang kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha,” ucap dia.

Puan memandang Kadin memiliki peran strategis dalam membangun ekosistem kerja yang profesional, menciptakan lingkungan terbaik bagi orang-orang yang bekerja secara profesional, berani berinovasi, dan memperjuangkan hasil terbaik.

Menurut Puan, tanpa ekosistem perekonomian yang berdaya saing, Indonesia akan sulit untuk memenangkan persaingan ekonomi global yang saat ini tekanannya semakin tinggi.

BACA JUGA:Cara Merawat AC di Rumah agar Tetap Dingin dan Hemat Listrik

BACA JUGA:Cara Mudah Memahami Tipe dan Kebutuhan Daya AC untuk Pemula

Ia pun menyoroti iklim investasi di Indonesia. “Indikator ICOR (Incremental Capital-Output Ratio) Indonesia, yang mengukur seberapa efisien investasi modal untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi, menunjukkan bahwa investasi di Indonesia relatif tidak atau kurang efisien dibanding rata-rata negara kawasan di Asia Tenggara,” ujarnya.

Menurut dia, kondisi itu menunjukkan masih banyaknya pekerjaan rumah yang harus diatasi bersama, khususnya terkait iklim investasi yang membutuhkan kepastian regulasi, prosedur, waktu, dan biaya, serta dukungan pemerintahan pada infrastruktur.

Di sisi lain, dia mengingatkan saat ini Indonesia menghadapi tantangan ekonomi yang semakin besar dan berubah semakin cepat meliputi pergeseran geopolitik dunia, disrupsi teknologi, akal imitasi (AI) dan digitalisasi, ketidakpastian ekonomi global, hingga perubahan rantai pasok global dan konsumerisme.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan