17 Rumah Terendam Banjir, Warga Thehok Protes Pembangunan Lapangan Padel

17 rumah terendam banjir, warga thehok protes pembangunan lapangan padel jambi, jambikoran.com  – rencana pembangunan lapangan padel di rt 39, kelurahan thehok, kecamatan jambi selatan, memicu protes warga.  bukan soal keberadaan lapangan padel itu sendiri, tetapi terkait ketidakjelasan perizinan dan dampak banjir yang disebut semakin parah sejak lahan tersebut ditimbun. ketua rt 39, rino pramaputra, menjelaskan bahwa sejak awal warga tidak pernah menolak pembangunan fasilitas olahraga tersebut.  namun mereka meminta pemilik usaha bersikap terbuka dan menunjukkan dokumen izin lingkungan sebagaimana mestinya. “dari awal kami hanya meminta kejelasan. izin itu ada atau tidak? kalau ada, tunjukkan. sampai sekarang belum pernah diperlihatkan,” ujar rino. menurutnya, lahan yang kini dijadikan lokasi lapangan padel sebelumnya merupakan area kosong yang berfungsi sebagai daerah resapan air.  sejak 2019, kawasan itu memang kerap dilanda banjir, namun setelah dilakukan penimbunan, kondisi justru semakin memburuk. “dalam beberapa minggu terakhir sudah dua kali terjadi banjir. ketinggian air mencapai selutut dan airnya mengalir dari lokasi padel menuju rumah warga,” katanya. akibatnya, sebanyak 17 rumah warga ikut terendam, namun hingga kini tidak ada solusi konkret dari pihak pengelola.  rino menyebut pihaknya sudah berulang kali meminta salinan izin usaha, tetapi jawaban yang diterima hanya berupa klaim bahwa perizinan sudah lengkap. “kelihatannya memang ada izinnya, tapi ketika kami meminta salinan, tidak pernah diberikan. kami juga sudah menanyakan ke dinas lingkungan hidup, tetapi tetap tidak ada bukti yang bisa ditunjukkan kepada warga,” ujarnya. padahal, kata rino, pembangunan fasilitas seperti lapangan padel seharusnya dilengkapi persetujuan lingkungan yang ditandatangani pemilik usaha, tokoh masyarakat, hingga diketahui lurah.  namun dokumen tersebut belum pernah diterima warga hingga saat ini warga rt 39 telah melakukan dua kali pertemuan dengan pihak pemilik padel, tetapi belum ada kesepakatan yang dicapai. “kami tidak melarang pembangunan, tetapi izinnya harus jelas dan dampak banjirnya harus dicarikan solusi,” tegas rino. persoalan ini bahkan sempat melibatkan aparat.  rino mengaku didatangi pihak polda, kodim, dan korem setelah muncul laporan yang menuduh dirinya mengintimidasi pemilik lapangan padel. “tidak pernah sekalipun saya mengintimidasi. kami hanya menyampaikan keluhan warga,” ungkapnya. warga berharap masalah ini dapat segera diselesaikan. mereka meminta pemilik lapangan padel membuka ruang dialog dan menunjukkan bukti perizinan yang sah. “kami tidak menolak pembangunan. kami hanya meminta kejelasan dan tanggung jawab agar warga tidak menjadi korban banjir,” tutup rino.(mg09/zen)

Tag

Share

• 
• 
• 
• 
•