Bahaya Anak Dibawah Dua Tahun Bermain Gadget, Begini penjelasannya
Bahaya Balita Dibawah Dua Tahun Bermain Gadget-jambi independent -
Mereka bertanya-tanya, ketika mereka mencoba menemukan hubungan antara perilaku autisme dan paparan layar awal apakah transmisi sensorik dapat menjadi bagian dari hubungan yang kompleks.
Papan Layar Balita
Sebagai bagian dari studi “Pengalaman Media Digital Kehidupan Awal dan Perkembangan Pemrosesan Sensori yang Tidak Biasa,” para peneliti memeriksa data kebiasaan layar dari 1.471 anak-anak yang berusia 24 bulan ke bawah.
BACA JUGA:5 Manfaat Mandi Pakai Air Hangat Sebelum Subuh,Efeknya Luar Biasa
BACA JUGA:5 Tanaman Obat Berkhasiat untuk Kecantikan Wajah
Para peneliti menemukan bahwa paparan layar pada bayi dan balita di bawah usia dua tahun dapat menyebabkan masalah pada paparan sensorik.
Karen Heffler, MD, seorang profesor psikiatri dari Universitas Drexel, menjelaskan bahwa mereka menggunakan data dari National Children's Study dan memeriksa paparan layar dan hasil pemrosesan sensorik pada tiga periode berbeda.
Mereka menemukan bahwa paparan layar selama periode ini dikaitkan dengan peningkatan pemrosesan sensorik yang tidak lazim pada usia 33 bulan.
Para peneliti mengajukan pertanyaan tertentu kepada pengasuh mengenai bagaimana anak merespons hal-hal yang mereka dengar, lihat, rasakan, alami, dan sentuh.
BACA JUGA:Ini Dia 7 Menu Makanan yang Ampuh Usir Flu
BACA JUGA:Jeruk Nipis untuk Jaga Ginjal
Studi menemukan bahwa pada usia 12 bulan, anak-anak memiliki kemungkinan 105% lebih tinggi untuk mengembangkan perilaku sensorik tinggi.
Pada usia 18 bulan, setiap tambahan jam waktu pemakaian perangkat, mereka meningkatkan peluang sebesar 23%.
Pada usia 24 bulan, peluang untuk mengembangkan perilaku sensorik tinggi meningkat sebesar 20%.
Heffler menjelaskan bahwa temuan penelitian ini tidak mengejutkan mereka, karena pengalaman sensorik anak kecil mempengaruhi konektivitas saraf mereka dan cara mereka memproses sesuatu.(*)