Sakit Kepala Sebelah,Ternyata Ini Pemicu Utamanya
Ilustrasi sakit kepala-jambi independent -
BACA JUGA:Benarkah Hujan Bisa Bikin Sakit? Begini Penjelasannya
BACA JUGA:Cara Mengatasi Sakit Perut
Peserta penelitian diminta untuk memantau berbagai metrik setiap hari.
Salah satu temuan utama penelitian ini adalah peserta yang merasakan kualitas tidur buruk di malam hari memiliki peluang 22% lebih tinggi terkena migrain keesokan paginya.
Para peneliti ingin mengetahui lebih banyak tentang cara memprediksi dan kemungkinan mencegah terjadinya serangan migrain melalui buku harian elektronik atau aplikasi ponsel.
Ada 477 orang yang membentuk kelompok peserta penelitian. Peserta termuda berusia 7 tahun, sedangkan peserta tertua berusia 84 tahun.
Total peserta laki-laki sebanyak 186 orang dan perempuan sebanyak 291 orang.
Peserta ditugaskan untuk melaporkan keadaan emosi mereka dalam buku harian elektronik mereka. Keadaan ini termasuk stres, suasana hati, kecemasan, dan energi.
BACA JUGA:Tips Mengatasi Sakit Kepala Setelah Bangun Tidur
BACA JUGA:3 Cara Cepat Mengatasi Rasa Sakit Pasca Operasi
Para peserta juga harus melaporkan persepsi durasi dan kualitas tidur mereka melalui aplikasi seluler.
Mereka memakai monitor actigraphy, yang memiliki tampilan mirip dengan jam tangan pintar dan mengukur aktivitas seperti gangguan tidur, waktu tidur, dan waktu bangun.
Menurut para peneliti, hal ini memungkinkan mereka untuk melihat waktu dan kualitas tidur sebenarnya dari para partisipan dibandingkan dengan persepsi partisipan tentang tidur mereka.
Informasi dicatat oleh peserta selama dua minggu.
Para peneliti kemudian melakukan analisis statistik setelahnya.