Pemungutan Suara Lewat Kotak Suara Keliling, Di Wilayah Kuala Lumpur
SATU PER SATU : Pemilu di Malaysia melalui kotak suara keliling.-KPU-Jambi Independent
Adapun penetapan hari dan waktu pelaksanaan pemungutan suara memerlukan kesediaan dan kesiapan fasilitator di lapangan. Selain itu, hanya satu tim KPPSLN dan pengawas KSK yang memang siap bertugas di hari itu saja yang bergerak. Maklum, sebagian besar dari mereka merupakan ekspatriat, mahasiswa, maupun pekerja migran Indonesia yang juga tentu memiliki rutinitas atau pekerjaan utama di Malaysia.
Di lobi kedutaan tampak setidaknya 15 kardus logistik yang sudah tertempel nomor KSK serta di sampingnya disandarkan dua karton bilik suara. Logistik KSK lainnya baru akan dikeluarkan dari penyimpanan di dalam KBRI saat jumlah yang ada di lobi berkurang atau sudah diberangkatkan.
BACA JUGA:Ada 218 Usulan di Musrenbang Kecamatan Jelutung, Apa Saja Ya?
BACA JUGA:Polresta Samarinda Cek Pengamanan Pemantapan Logistik di Gudang KPU
Saat membuka bimbingan teknis (bimtek) KPPSLN dan Pengawas KSK serta Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) di World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur yang sebelumnya bernama Putra World Trade Center (PWTC), Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Malaysia Hernomo mengingatkan para petugas pemilu agar memegang komitmennya.
Salah satu yang menjadi penekanan yakni ketepatan waktu para petugas hadir di KBRI Kuala Lumpur agar KSK juga tepat waktu bergerak sesuai jadwal.
“Kalau sudah komitmen jadi anggota pengawas ya harus siap. Kalau tidak berkomitmen … wah ini anggota pengawas belum datang, ya ini (KSK) enggak bisa jalan. Kan tidak ada pengawas, jadi tidak sah, jadi repot,” ujar Dubes Hermono, saat membuka bimtek pengawas pemilu pada awal bulan ini.*