Fogging Mulai 100 Meter dari Rumah Pasien
FOGGING: Aksi fogging yang dilakukan di kelurahan Kenali Asam, Kotabaru, Kota Jambi.-Rizal Zebua/Jambi Independent -Jambi Independent
Sementara diketahui, di Kelurahan Kenali Asam sendiri ada 3 kasus DBD sepanjang tahun 2024 ini.
Menyikapi itu, Sekretaris Dinkes Kota Jambi, Taufik menyebutkan,meningkatnya kasus DBD pada awal 2024 ini, karena terjadi musim hujan.
BACA JUGA:Tatap Optimis Dua Laga Tandang Beruntun
BACA JUGA:Persib Bandung Sudah Siap Hadapi Barito Putera
"Juga soal kebersihan lingkungan masyarakat. Banyak wadah penampung air yang muncul jentik,” kata dia.
“Kemudian kurangnya kesadaran dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) ditempat penampunngan air warga, di bak mandi," imbuhnya.
Untuk itu, ia berharap masyarakat harus melakukan pembersihan bak mandi setiap minggu. “Jika hanya sebulan sekali tidak bisa menghilangkan jentik," pungkasnya.
Sebelumnya, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Jambi terjadi lonjakan pada Januari 2024.
BACA JUGA:Terlalu Banyak Buat Kesalahan
BACA JUGA:Tips Praktis untuk Mencapai Keuangan yang Lebih Stabil
Berdasarakan data Dinas Kesehatan Kota Jambi, pada Januari 2024 saja ada 56 kasus DBD.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Jambi, dr Rini mengatakan, jika tidak dilakukan pengendalian maka akan meningkatan lagi.
Rini menjelaskan, sepanjang 2023 lalu ada 312 kasus DBD di Kota Jambi. Di mana 7 di antaranya meninggal dunia.
Kelurahan terbanyak diserang DBD yakni Kenali Besar, ada 40 kasus pada 2023 lalu, yang di antarnya dua orang meninggal dunia.