Minta Pembersihan Aliran Sungai, Kerap Dilanda Banjir

--

MUARASABAK - Banjir yang menggenangi hampir seluruh wilayah di Desa Suka Maju, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjab Timur sudah terjadi lebih dari sepekan.

Selain akibat curah hujan yang tinggi, banjir juga akibat adanya sedimentasi aliran sungai besar diwilayah tersebut.

BACA JUGA:Benarkah Mengoleskan Putih Telur Bisa Sehatkan Rambut? Begini Penjelasannya

BACA JUGA:Benarkah Terlalu Banyak Makan Telur Bisa Picu Kolestrol, Begini menurut Para Ahli

 

Terlebih, daerah Suka Maju ini sendiri termasuk dataran rendah jika dibandingkan dengan wilayah lain yang ada di sekitarnya.

Barang tentu, luapan air dari wilayah lain akan turun dan tertahan di kawasan Desa Suka Maju, yang mengakibatkan kawasan pemukiman di setiap RT yang ada di desa tersebut mengalami dampak dari banjir ini.

Kades Suka Maju, Didik Budi Cahyanto, saat diwawancarai terkait hal ini, Selasa 20 Februari 2024 menuturkan, banjir ini kerap terjadi hampir setiap tahun.

"Kalau sudah curah hujan tinggi, daerah kami ini jadi lokasi yang cukup parah dilanda banjir. Selain hampir melumpuhkan akses jalan pemukiman, terus menggenangi sejumlah rumah warga, banjir ini juga merendam kantor desa, pasar tradisional dan juga sekolahan di wilayah kami ini," tuturnya.

Saat ini, dua SD dan satu Paud yang ada di Desa tersebut terpaksa diliburkan untuk sementara waktu, hingga kondisi banjir yang terjadi saat ini bisa surut.

Sedangkan untuk pasar tradisional, pada pedagang terpaksa menempati pinggiran ruas jalan raya yang tidak tergenang air, untuk menjajakkan barang dagangan mereka.

"Sekolah yang terdampak banjir di wilayah kami untuk sementara waktu diliburkan. Selain khawatir akan ancaman hewan berbisa, kami juga khawatir pas jam istirahat anak-anak SD atau Paud itu nanti lepas dari pengawasan, dan main ke lokasi banjir, tentunya itu bisa membahayakan keselamatan mereka," ungkapnya.
    Lain dari itu, Didik juga berharap, pihak terkait bisa membantu membersihkan sungai yang ada di Desa tersebut. Dimana, saat ini semak belukar dan juga pendangkalan sudah terjadi di beberapa aliran sungai yang ada.
    Dikhawatirkan, jika sedimentasi ini dibiarkan terus menerus, disaat curah hujan kembali meningkat, banjir yang lebih parah kembali akan melanda wilayah ini.
    Pihak desa setempat juga sudah mengusulkan pengerukan sungai itu ke pihak-pihak terkait, hingga ke tingkat pusat. Tapi, belum direalisasi secara maksimal.
    Dimana, harapan dari Pemerintah Desa Suka Maju, pengerukan dan pembersihan aliran sungai itu bisa menggunakan Excavator Amphibi Long Arm.
    Tujuannya, agar dasar sungai yang bagian tengah juga bisa dikeruk untuk mengurangi pendangkalan dan bisa memperlancar pembuangan air sungai.
    "Sungai yang ada di wilayah kami ini cukup lebar, kalau cuman menggunakan Excavator Long Arm, yang bagian tengah tidak bisa dikeruk nian. Jadi, kalau pakai Excavator Amphibi, pembersihan bisa maksimal," harapnya.
    Lebih lanjut, jika pengerukan dan pembersihan aliran sungai ini sudah dilakukan, ancaman banjir bisa di minimalisir dan tidak berakibat terlalu buruk, seperti yang saat ini dialami warga.
    "Kalau sungai itu sudah dibersihakan, mungkin dampak banjir akibat luapan air ini tidak separah seperti sekarang ini," pungkasnya. (pan/viz)

Tag
Share