Polda Jambi Bubarkan Sekelompok Pemuda

JAMBI – Tim gabungan Polda Jambi terdiri dari Ditreskrimum, Intelkam, Ditlantas, Brimob, dan Provost, membubarkan sekelompok remaja yang berkumpul melewati jam malam, di emperan sebuah toko, di kawasan Taman Rimba, Kota Jambi, Jambi.

Pembubaran ini dilakukan saat petugas melakukan Operasi Pekat Siginjai I 2024. Dalam pelaksanaan pekat kali ini, tim gabungan Polda Jambi dipimpin oleh Kanit Jatanras Ditreskrimum Polda Jambi, AKP Irwan menemukan sekelompok remaja sedang nongkrong. 

Sekelompok remaja tersebut masih berstatus pelajar. Saat ditemui petugas, mereka sedang berkumpul dan diduga akan melakukan perang sarung.

Saat akan dilakukan pembubaran oleh petugas, sekelompok remaja tersebut langsung bubar, dan kabur melarikan diri masing-masing. Dari puluhan remaja yang dikumpulkan, masih ada remaja lain yang datang untuk berkumpul di tempat tersebut.

BACA JUGA:Polisi Tertibkan Warung Tuak dan Kos

BACA JUGA:Cocok Jadi Menu Buka Puasa, Ini Dia 5 Kreasi Resep Kolak Praktis

Pada saat dilakukan penangkapan, beberapa orang diantaranya ada yang membawa minuman keras jenis tuak, yang dibungkus dalam plastik.

Kanit Jatanras Ditreskrimum Polda Jambi AKP Irwan, saat mengumpulkan sekelompok remaja tersebut, langsung memberikan himbauan Kamtibmas, untuk mengingatkan agar tidak berkumpul melewati jam malam, apalagi minum minuman keras saat bulan puasa.

”Kepada seluruh yang berkumpul ini, kami dari Polda Jambi menghimbau untuk tidak berkumpul melewati jam malam, apalagi diduga akan melakukan perang sarung, serta mengkonsumsi minum minuman keras,” tegasnya.

Setelah menyampaikan himbauan kepada para pemuda tersebut, AKP Irwan menegaskan kepada mereka untuk membubarkan diri, dan kembali kerumah masing-masing.

BACA JUGA:Dua Pengedar Narkoba Diringkus Polisi, Sabu Disita dari Dua TKP Berbeda

BACA JUGA:Raffi Ahmad Bantah Tudingan Eksploitasi Anak dalam Acara Sahur

Dalam himbauannya, AKP Irwan turut menyampaikan untuk tidak berkumpul-kumpul selama Ramadan. Jika masih ditemukan, akan DIamankan ke Polda Jambi, untuk dipanggil orang tua masing-masing hingga pihak sekolah.

”Kita tidak ada toleransi bagi yang ketahuan akan saling serang antar kelompok, bahkan jika ditemukan ada yang membawa senjata tajam dan sejenisnya, akan kita jerat hukum pidana,” ungkapnya.