46 Danau Subglasial Ditemukan di Antarktika oleh Tim Ilmuwan China

Ilustrasi - Danau di Antartika.-Dimas-tribunnews.com

JAMBIKORAN.COM - Sebanyak 46 danau subglasial di Antarktika baru saja ditemukan oleh tim ilmuan China.

Antarktika diselimuti oleh lapisan es yang sangat luas dengan rata-rata ketebalannya mencapai lebih dari 2.400 meter.

Di bawah lapisan es tersebut, terdapat beragam danau subglasial. Danau-danau itu terbentuk saat aliran es yang mencair mengalir di atas depresi pada batuan dasar di bawah lapisan es tersebut.

Pemimpin kelompok penelitian dari Institut Penelitian Kutub China bernama Tang Xueyuan mengatakan bahwa studi danau subglasial di Antarktika memiliki signifikansi yang penting untuk memahami dinamika lapisan es.

BACA JUGA:Zodiak Scorpio akan Merasa Hampa Secara Emosional, Cek Ramalan Selengkapnya

BACA JUGA:Inter Milan Raih Gelar Juara Serie A setelah Mengalahkan AC Milan 2-1!

"Studi danau subglasial di Antarktika memiliki signifikansi yang penting untuk memahami dinamika lapisan es, proses sedimentasi, siklus geokimia subglasial, serta evolusi kehidupan," tutur Tang.

Para ilmuwan telah memperkenalkan metode baru yang memanfaatkan Variational Autoencoder (VAE) untuk menganalisis berbagai fitur bentuk gelombang pantulan dasar es yang ditunjukkan dalam data radar es. 

Menerapkan pendekatan ini, tim penelitian tersebut melakukan pemindaian citra radar es yang komprehensif di kawasan AGAP-S di Pegunungan Subglasial Gamburtsev di Antarktika Timur. 

Hasilnya menunjukkan adanya 46 danau subglasial yang ditandai dengan kontur geometris yang ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan hasil yang diidentifikasi oleh metode konvensional.

BACA JUGA:Bologna Raih Kemenangan Gemilang 3-1 Atas AS Roma

BACA JUGA:Irak Melaju ke Perempat Final Setelah Tundukkan Arab Saudi 2-1!

Para ilmuwan meyakini bahwa metode baru ini secara signifikan meningkatkan efisiensi dan keakuratan penemuan danau subglasial, dan juga menawarkan potensi peningkatan pendeteksian dan pelabelan pada lebih banyak jenis lingkungan subglasial di Antarktika.

Penelitian ini dilaksanakan bersama oleh sejumlah tim dari PRIC, Universitas Geosains China (Wuhan), dan Southern University of Science and Technology.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan