Harga TBS Turun, Pengepul Bingung, Sulit Cari Pelanggan
TURUN: Harga TBS di Desa Penerokan, Bajubang, Batanghari diketahui turun.-CHOFIFATUN NGALIYA/jambi independent -Jambi Independent
JAMBI - Harga Tandan Buah Segar (TBS) di wilayah Desa Penerokan mengalami penurunan, sejak 15 April hingga 5 Mei 2024 kemarin.
Di mana diketahui, harga TBS pada 15 April lalu berkisar Rp2.790 per kilogram. Sementara kemarin, Rp2.600 per kilogram.
Sementara untuk harga TBS di tingkat pengepul/toke sawit, berbeda pada pabrik tempat mereka menjual.
"Saya sebagai pengepul atau toke buah sawit, kalau mau jual ya di pabrik. Tapi kan untuk menentukan harganya ga nentu tiap harinya kadang naik, kadang turun, liat juga harga sawit di pabrik,” terang Kholid, salah satu pengepul sawit di Desa Penerokan, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari.
BACA JUGA:Ginting Takluk di Tangan Unggulan Tuan Rumah
BACA JUGA:Sejarah baru: 6 Mei 2024.
“Jadi saya kalau beli sawit masyarakat, mau tidak mau lebih murah dari harga pabrik," timpal Kholid.
Kata dia, harga yang kini mulai mengalami penurunan, membuat para pengepul mengalami kesulitan dalam mencari pelanggan.
Banyaknya para pengepul sawit yang ada, membuat mereka terkadang juga harus bersaing.
"Sekarang yang jual ke saya sepi, karena saya belinya Rp2.200 - Rp2.000 per kilogram, tergantung lagi buahnya,” terangnya.
BACA JUGA:Al Haris: Tahun Ini Kita Bangun Jalan Rantau Kermas Menuju Tanjung Kasri
BACA JUGA:Simak! Ini Dia Tanda Pengidap Gangguan Kepribadian Narsistik
“Kalau di pengepul atau toke lain lebih mahal, tapi dia main di timbangannya," jelasnya.
Untuk penyebab penurunan harga sawit para pengepul atau toke tidak tahu pasti. Karena mereka tahunya harga di pabrik sekian, mereka tinggal sesuaikan nanti untuk penjual.