Kerugian Capai Puluhan Juta Rupiah Rumah Warga Dusun Padang Pelangeh Terbakar
RATA DENGAN TANAH: Rumah salah satu warga Pelepat Ilir, rata dengan tanah usai dilahap si jago merah.-SITI HALIMAH/JAMBI INDEPENDENT-
MUARABUNGO – Sebuah rumah di Kampung RT 03, Dusun Padang Pelangeh, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, habis dilalap si jago merah pada Selasa malam (10/9) sekitar pukul 22.00. Rumah tersebut diketahui milik seorang nenek bernama Ninik (53) yang tinggal bersama cucunya.
BACA JUGA:Olahraga yang Efektif Bakar Kalori
BACA JUGA:Cara Menurunkan Kolesterol Secara Alami
Saat kejadian, Ninik tidak berada di rumah. Rumah yang merupakan hasil dari program bedah rumah pemerintah itu ludes terbakar tanpa ada yang terselamatkan. Seluruh bangunan rata dengan tanah akibat amukan api. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Rumah tersebut merupakan program bedah rumah dari pemerintah. Namun, sayangnya, semua barang dan rumahnya rata dengan tanah," ungkap Ninik saat ditemui di lokasi kejadian.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Bungo, Safrialdi Jas, memberikan penjelasan terkait penyebab kebakaran.
Berdasarkan dugaan sementara, api diduga berasal dari tungku di dapur. Nenek Ninik kemungkinan meninggalkan rumah setelah memasak, tanpa memadamkan api di tungku.
BACA JUGA:Zulhas Sebut Jumlah menteri akan Bertambah
BACA JUGA:Fraksi PKS: Palestina Harus Segera Merdeka
"Kami menduga kebakaran dipicu oleh api dari tungku yang belum sepenuhnya padam. Nenek Ninik pergi meninggalkan rumah setelah memasak, dan saat kembali, rumahnya sudah terbakar habis tanpa sisa," ujar Safrialdi Jas.
Petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi kejadian berusaha memadamkan api, namun kondisi rumah yang terbuat dari bahan kayu membuat api cepat menyebar. Seluruh bangunan dan isinya diperkirakan hangus dengan kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
"Untuk barang-barang di dalam rumah, tidak ada yang bisa diselamatkan. Semua terbakar habis. Kami perkirakan kerugian mencapai puluhan juta rupiah," tambah Safrialdi.
Peristiwa kebakaran ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dalam penggunaan alat masak berbasis api, khususnya bagi warga yang masih menggunakan tungku tradisional. (mai/enn)