Syofian: Kita Bebas Stunting
RAKOR: Suasana rakor di Kecamatan Pasar bersama tim PKK Kecamatan serta instansi terkait.-INEKE DIAN PRAMESWARI/jambi independent -Jambi Independent
JAMBI – Sebuah pencapaian luar biasa diraih oleh Kecamatan Pasar di Jambi.
Tahun ini, wilayah tersebut dinyatakan bebas dari stunting. Di mana stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis, yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, puskesmas, kader kesehatan, dan masyarakat.
Berbagai program intervensi telah dilakukan, seperti pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, dan pemantauan kesehatan anak secara berkala.
BACA JUGA:Pekan Depan PPPK Pemkot Jambi Terima SK
BACA JUGA:2.500 Pelanggan Terdampak, Pendistribusian Air PDAM di Kota Jambi Terganggu
“Alhamdulillah untuk kondisi stunting, waktu itu 3 November 2023 di Kecamatan Pasar ini ada 8 anak yang terkena stunting, dan alhamdulillah ketika saya masuk, kami bekerja sama dgn instansi terkait terus memonitor kasus stunting dan turun menjadi 4 kasus,” beber Camat Pasar, Syofian.
Atas upaya itu, lanjutnya, tahun ini di Kecamatan Pasar diakuinya tak ada lagi status stunting.
Dia pun membeberkan, pola-pola yang dilaksanakan yaitu, bersama tim penggerak PKK Kecamatan dan kelurahan, yang terus memantau perkembangan anak bersama Puskesmas.
“Kita memberi asupan gizi, seperti daging dan susu dan makan makan yang bisa memberikan anak tersebut biar pertumbuhan lebih bagus,” jelasnya.
BACA JUGA:Indeks Pembangunan Keluarga di Kota Jambi Lebih Tinggi, Ini Pernyataan Pj Walikota Jambi
BACA JUGA:Bakri: Bekerja Saja dengan Optimal, Soal Tak Diusulkan Sebagai Pj Bupati Sarolangun
Untuk diketahui, stunting adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia.
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2021, prevalensi stunting nasional mencapai 24,2 persen.