JAMBIKORAN.COM - Tentara Israel tidak terima dan membantah untuk bertanggung jawab atas serangan yang mengenai tenda-tenda pengungsi di daerah al-Mawasi, sebelah barat Rafah.
Serangan tersebut setidaknya telah menewaskan sedikitnya 21 orang.
“Bertentangan dengan laporan beberapa jam terakhir, IDF (tentara) tidak menyerang di Area Kemanusiaan di al-Mawasi,” kata Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 28 Mei.
Penembakan itu adalah serangan ketiga yang dilancarkan Israel dalam 48 jam terakhir, di wilayah yang mereka tetapkan sebagai zona aman, kata Komite Darurat Rafah.
BACA JUGA:Artileri Israel Hantam Tenda Pengungsian di Rafah, 21 Warga Palestina Tewas
BACA JUGA:Wabup Batanghari Hadiri Paripurna DPRD Batanghari
Tenda-tenda pengungsi yang dijadikan target terletak sekitar 100 meter dari rumah sakit lapangan AS di sebelah barat Rafah, menurut sumber-sumber Palestina.
Meskipun mendapat kecaman internasional, tentara Israel kembali melancarkan serangannya ke kawasan Tel al-Sultan di Rafah pada Selasa pagi.
Serangan itu mengakibatkan kematian tujuh warga Palestina.
Serangan itu terjadi setelah sedikitnya 45 warga sipil tewas dan puluhan orang lainnya terluka dalam serangan Israel di perkemahan pengungsi Palestina di Tel al-Sudan, pada Minggu, 26 Mei.
BACA JUGA:Serangan Udara Terbaru Israel di Rafah Tewaskan Sedikitnya 200 Orang
BACA JUGA:Wabup Tanjabtim Robby Melakukan Monev di Perusahaan
Menurut kantor media pemerintah Gaza, sedikitnya 72 warga sipil yang kehilangan tempat tinggal tewas dalam serangan Israel terhadap tenda pengungsi di Rafah dalam 48 jam terakhir.
Israel memperluas serangan darat di Rafah pada Selasa, dengan tank-tank yang bergerak maju mencapai pusat kota.
Perluasan serangan Israel ke kota tersebut membuat tentara Israel hampir sepenuhnya menguasai wilayah perbatasan antara Gaza dan Mesir, yang dikenal sebagai Koridor Philadelphia--sebuah zona penyangga demiliterisasi yang membentang di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir.