JAMBI - Komoditas cabai dan bawang merah, masih menjadi faktor utama inflasi di Provinsi Provinsi Jambi.
Berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jambi, pada bulan Mei lalu, angka inflasi di Provinsi Jambi mencapai 3,55 untuk year on year (you).
Sementara pada hitungan bulan ke bulan atau mounth to mounth, angka inflasi di Provinsi Jambi mencapai angka 0,19 persen.
"Bulan Mei, inflasi di Jambi berada pada angka 0,19 persen," kata Kepala BPS Provinsi Jambi Agus Sudibyo di Jambi, Senin 3 Juni 2024 lalu.
Kenaikan harga cabai dan bawang merah, menjadi faktor paling banyak mempengaruhi inflasi di Jambi. Jika dilihat secara tahunan, pada Mei 2024 ini inflasi di Jambi didorong oleh kenaikan harga komoditas cabai merah sebesar 0,75 persen, bawang merah 0,44 persen dan beras 0,29 persen.
BACA JUGA:Kemenkeu Jelaskan Soal Uang Masyarakat untuk Tapera
BACA JUGA:Jay Idzes Belum Terlihat, Pada Latihan Resmi Timnas Indonesia
Secara bulan, pada Mei inflasi didorong oleh komoditas cabai merah sebesar 0,23 persen, bawang merah 0,11 persen, dan emas perhiasan sebesar 0,04 persen.
"Secara nasional cabai merah dan bawang merah mengalamin inflasi, stoknya berkurang sehingga terjadi kenaikan harga," kata Agus.
Penyumbang utama inflasi bulan Mei secara bulanan adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan sebesar masing-masing 0,25 persen.
Adapun komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah cabai merah, bawang merah, kopi bubuk, cabai hijau, petai, kangkung, terong, bayam, udang basah, jengkol, sigaret kretek mesin, ikan lele, salak, kerang, susu cair kemasan, cabai rawit, labu siam/jipang, buncis, jagung manis dan kacang panjang.
Menurut Agus, terjadi anomali, karena ada perbedaan pola inflasi tahun ini dengan tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Kepala BNNK OKI Alami Laka di Tol Kayuangung
BACA JUGA:Tidak Mudah Iri, Para Zodiak Ini Sering Beri Selamat untuk Teman
Jika pada tahun sebelumnya, setelah Idul Fitri mengalami deflasi, namun tahun ini sebulan setelah Idul Fitri malah terjadi inflasi.