JAMBIKORAN.COM - Untuk pertama kalinya setelah 24 tahun, Presiden Rusia Vladimir Putin mendarat di ibu kota Korea Utara, Pyongyang, Selasa 18 Juni 2024.
Presiden Rusia itu diundang oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang "secara pribadi bertemu Vladimir Putin di bandara di Pyongyang," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Setelah bertukar sapa, kedua pemimpin berangkat dari bandara dengan kendaraan yang sama, tambahnya.
Ajudan Putin bernama Yury Ushakov pada Senin, 17 juni mengatakan bahwa kunjungan tersebut akan berlangsung selama dua hari, dengan acara utama berlangsung pada hari kedua.
BACA JUGA:Begini Cara Menjaga Kesehatan Sesuai Tanda Zodiak (Part 1)
BACA JUGA:Dianggap Kurang Tidur, Para Zodiak Ini Cenderung Mudah Mengantuk
Upacara penyambutan resmi yang diikuti dengan pembicaraan diperkirakan akan berlangsung di kediaman Kim pada Rabu malam, menurut Ushakov.
Pembicaraan akan diadakan dalam dua putaran -- baik dalam format terbatas maupun diperpanjang -- dengan kedua pemimpin membahas isu-isu paling signifikan dan sensitif dalam percakapan informal khusus sambil berjalan-jalan di sekitar kediaman Kim.
Rusia dan Korea Utara berencana untuk menandatangani beberapa dokumen setelah pembicaraan, dengan pernyataan bersama yang diharapkan dari Putin dan Kim, kata Ushakov.
Acara seremonial juga akan diadakan, termasuk kunjungan ke monumen yang didedikasikan untuk prajurit Tentara Merah yang tewas saat melawan pasukan Jepang di Korea selama Perang Dunia ke-2, serta acara konser.
BACA JUGA:Punya Sisa Daging Kurban? Coba Resep Daging Sapi Goreng Crispy Menis, Pedas ala Victor Agustino
BACA JUGA:LPSK Belum Beri Perlindungan pada Saksi dan Keluarga Korban Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon
Putin dan Kim akan melakukan perjalanan bersama kembali ke bandara setelah resepsi resmi kenegaraan dengan pidato yang disampaikan oleh kedua pemimpin.
Dalam perjalanan tersebut, mereka akan mampir ke satu-satunya gereja Ortodoks di Korea Utara, yaitu Katedral Holy Trinity.
Terakhir kali Putin mengunjungi Korea Utara adalah pada tahun 2000, ketika negara tersebut masih di bawah kepemimpinan Kim Jong Il, ayah dari pemimpin saat ini Kim Jong Un.(*)