5 Penyebab Jamur di Kulit dan Cara Mencegahnya

Sabtu 29 Jun 2024 - 14:00 WIB
Reporter : Fajar
Editor : Rizal Zebua

Kurap disebabkan oleh jamur yang hidup pada jaringan mati seperti kulit, rambut, dan kuku. Infeksi jamur ini biasanya terjadi pada area kulit lain di tubuh, selain selangkangan serta sela-sela jari dan telapak kaki.

Bentuk kurap seperti cincin dengan bagian tepinya tak beraturan. Ruam akan muncul di tepi sementara bagian dalamnya tampak sehat atau tidak kenapa-kenapa. Area yang terinfeksi ini bersisik dan terasa gatal.

Kurap dapat tertular dari membelai hewan yang terinfeksi jamur atau dari peralatan dan matras gym. Jamurnya juga bisa menginfeksi tanah dan lumpur. Sehingga orang yang bermain atau bekerja di tanah, berisiko terkena kurap.

4. Kandidiasis

Kandidiasis disebabkan oleh jamur Candida albicans. Spesies Candida sebetulnya terdapat pada kulit dan di dalam tubuh manusia.

Bila jumlahnya berlebihan, sejenis jamur ini bisa menyebabkan infeksi termasuk pada kulit. Risiko terkena kandidiasis meningkat di daerah yang lembap, hangat, dan memiliki sirkulasi udara buruk.

Gejala kandidiasis, seperti: muncul ruam, gatal-gatal, sensasi terbakar, dan benjolan di sekitar ruam. Area kulit yang dapat terinfeksi kondisi ini mencakup lipatan bokong dan di bawah payudara.

5. Panu

Panu atau tinea versicolor disebabkan oleh jamur Malassezia. Jenis jamur ini sebenarnya terdapat secara alami pada kulit orang dewasa. Jika pertumbuhannya berlebih maka bisa menimbulkan infeksi.

Biasanya panu terjadi di punggung, dada, lengan atas, dan bisa juga menyerang kulit kepala. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak kecil oval yang berwarna merah, merah muda, cokelat, atau tampak putih pada orang berkulit gelap. Bercak ini bisa gatal dan bersisik.

Risiko terinfeksi panu meningkat selama musim panas atau di daerah dengan iklim hangat dan lembap. Penyakit kulit ini juga umum terjadi pada orang yang sering berolahraga atau berkeringat.

Cara Mengatasi Jamur Kulit

Langkah penting untuk mengatasi berbagai infeksi jamur adalah dengan menjaga kulit tetap bersih dan kering. Selain itu, salep oles dapat digunakan. Jika infeksinya lebih parah, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur untuk diminum.

1. Kutu Air

Kutu air dapat diobati dengan salep antijamur yang dijual bebas dan dioleskan pada area kulit yang terinfeksi jamur. Salep kutu air biasanya mengandung bahan, seperti: butenafine, klotrimazol, miconazole, terbinafine, dan tolnaftate. Terbinafine cenderung obat kutu air yang bekerja paling cepat.

BACA JUGA:Simak! Ini Dia 7 Sayuran untuk Menjaga Paru-paru

Kategori :

Terkait