Beberapa peluang yang dimiliki Jerman kemudian dapat dipatahkan oleh kiper Denmark Kasper Schmeichel.
Ia menepis sepakan Kimmich dan memblok sepakan voli Havertz saat Denmark masih mampu meredam gempuran tuan rumah.
BACA JUGA:Simak! 5 Bahaya Konsumsi Daun Kratom Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui
BACA JUGA:OpenAI Berencana Blokir Akses ChatGPT di China, Kok Bisa?
Schmeichel kembali harus bekerja keras ketika Raum mengirim umpan silang dari sisi kiri untuk disambut sundulan Havertz.
Denmark sempat memberi ancaman melalui serangan balik, tetapi sepakan Rasmus Hojlund hanya mengarah ke jaring sisi gawang dan kemudian kiper Manuel Neuer dapat mencegah peluang berikutnya milik Hojlund.
Denmark kemudian dibuat frustrasi dengan dua intervensi VAR pada awal babak kedua.
Pertama pada menit ke-48, ketika Andersen mencetak gol, tetapi VAR mengatakan kepada wasit bahwa Thomas Delaney yang memberi umpan berada dalam posisi offside.
BACA JUGA:Simak! Kiat Memilih Pembalut yang Aman
BACA JUGA:Hati-Hati Dampak Paparan Sinar Matahari Pada Kesehatan Bibir
Saat pertandingan diteruskan, Jerman menyerang dan umpan silang Raum terdefleksi mengenai tangan Andersen di kotak terlarang untuk membuat wasit menunjuk titik putih setelah melakukan tinjauan VAR.
Havertz yang bertindak sebagai eksekutor Jerman sukses melesakkan gol untuk memecah kebuntuan.
Havertz dan Sane membuang peluang bagus untuk menggandakan keunggulan Jerman, sebelum Musiala memaksimalkan umpan mudah untuk mengemas gol ketiganya di Piala Eropa.
Gol Musiala itu membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak Piala Eropa 2024 bersama Georges Mikautadze.
BACA JUGA:Begini Cara Cek NISN Siswa Melalui Website Kemendikbud, Yuk Simak