MUARABUNGO – Memasuki musim kemarau, petani lahan cetak sawah di Dusun Aurgading, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, dilanda kegelisahan. Lahan cetak sawah seluas 25 hektare di daerah tersebut, terancam kekeringan akibat menipisnya debit air di saluran irigasi yang bersumber dari Sungai Bernai.
Hasil pantauan di lapangan menunjukkan, debit air di saluran irigasi semakin menurun. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena para petani sedang memulai masa tanam padi. Kebanyakan dari mereka khawatir bahwa musim kemarau yang berkepanjangan akan mengakibatkan gagal panen.
Zebua, salah seorang petani di Dusun Aurgading, mengungkapkan kegelisahannya.
"Kami sekarang gelisah karena persediaan debit air di saluran sudah menipis. Jika musim kemarau lama, bakal gagal cetak sawah kami petani di Dusun Aurgading ini," ujar Zebua.
BACA JUGA:PDIP Beri Surat Tugas ke Krisdayanti
BACA JUGA:PBNU Tolak Klaim Eksklusif dari PKB
Selain itu, Zebua juga menyoroti kondisi saluran irigasi yang membutuhkan perbaikan.
"Kami juga berharap pada Dinas PUPR Bungo untuk perbaikan-perbaikan saluran yang bocor, karena air tidak lancar," tambahnya.
Permasalahan lain yang dihadapi petani adalah kesulitan dalam mendapatkan alat pertanian. Menurut Zebua, kelompok tani mereka membutuhkan bantuan handtraktor untuk menggarap lahan cetak sawah.
"Sekarang kami menyewa handtraktor, padahal kami sudah punya kelompok tani, tetapi masih kesulitan mendapatkan alat pertanian," ungkapnya.
BACA JUGA:Polhukam Bentuk Desk Koordinasi Pilkada, Bersama dengan 19 Kementerian/Lembaga
BACA JUGA:Tontawi Resmi Kantongi Rekomendasi PAN, 4 Partai Lagi Segera Menyusul
Kondisi serupa juga terjadi di saluran irigasi Batang Hari, khususnya di daerah dusun Sari Mulya dan Bukit. Debit air di saluran irigasi tersebut juga menyusut akibat kemarau yang melanda.
Para petani berharap agar pemerintah daerah segera mengambil langkah-langkah konkret, untuk mengatasi permasalahan ini. Perbaikan saluran irigasi dan penyediaan alat pertanian yang memadai menjadi harapan utama para petani di Dusun Aurgading dan sekitarnya. Tanpa langkah cepat dan tepat, mereka khawatir bahwa upaya cetak sawah yang telah mereka mulai akan sia-sia.
Musim kemarau yang berkepanjangan memang menjadi tantangan besar bagi para petani di banyak daerah. Namun, dengan perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah serta kolaborasi antara petani dan pihak terkait, diharapkan masalah kekeringan ini dapat teratasi sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga. (mai/enn)