JAMBI – Kemarau yang mengakibatkan kekeringan telah mendorong Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi yang juga Anggota DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM mengajak masyarakat Jambi menggelar Salat Istisqa untuk meminta hujan di Mesjid, Mushola, Langgar atau Surau yang ada di lingkungan tempat tinggal atau instansi tempat kerja masing - masing.
Menurut tokoh yang dijuluki Bapak Beasiswa Jambi ini saat musim kemarau dan masyarakat sudah kesulitan air, sudah saatnya masyarakat, serta alim ulama, bermunajat meminta hujan kepada Allah SWT berlangsung khusyu.
"Kemarau sudah membuat kita mulai kekeringan, untuk itu saya mengajak masyarakat Jambi menggelar Salat Istisqa untuk meminta hujan di mesjid, mushola, langgar atau surau yang ada di lingkungan tempat tinggal atau instansi tempat kerja masing - masing. Saatnya masyarakat, serta alim ulama, bermunajat meminta hujan kepada Allah SWT berlangsung khusyu," ungkapnya di Jambi, Kamis (15/8) kemarin di DPD Partai Gerindra Jambi.
Dalam hal ini, SAH menjelaskan tentang Salat Istisqa yang merupakan salat sunnah sebanyak dua rakaat yang dijalankan untuk memohon hujan.
“Kita para umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan Sholat Istisqa, melaksanakan Salat Istisqa hukumnya sunnah muakkad yang artinya sangat dianjurkan. Melaksanakan sholat istisqa saat terjadi kekeringan merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang ditujukan kepada Allah SWT,” jelasnya.
Beliau juga mengajak masyarakat untuk saling introspeksi diri, dengan harapan agar cobaan-cobaan seperti kekeringan panjang, kebakaran hutan, dan kabut asap dapat diangkat oleh Allah SWT. dosa yang disebabkan oleh kesombongan dan keserakahan kita sebagai manusia.
“Mari kita introspeksi diri, bertaubat, menyerahkan diri kepada Allah, serta merenungkan kesombongan yang tidak sejalan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, dan berkomitmen untuk tidak mengulanginya lagi,” imbuhnya.
“Karena dengan dilaksanakannya Sholat Istisqa ini, kita berharap agar segera dapat di turunkan hujan, guna menghindari kekeringan panjang dan musibah lainnya seperti kebakaran hutan dan lahan. Seraya selalu mengingat apa saja yang membuat kita melanggar hukum Allah dan mari kita perbaiki secara bertahap, tebuslah amalan burukmu dengan amal kebajikan, kebajikan tersebut akan menghapus amal burukmu,” tutupnya. (*)