Sekitar pukul 23.00 WIB lewat, Elyda masih menyusui bayinya seperti biasa.
Malam itu tidak ada firasat apa - apa. Sekitar pukul 01.30 WIB terbangun.
Ia terkejut melihat bibir bayinya sudah membiru. Tubuh mungil bayinya dingin.
Elyda menggerakkan tubuh bayinya tapi tak ada respon sama sekali.
Seketika Elyda berteriak histeris hingga seisi rumah terbangun.
Alex Sitompul, suami Elyda yang bertugas di Polres Tanjung Jabung Timur bergegas pulang dini hari tadi.
Ia tak habis pikir bagaimana bisa bayi mereka yang pada Kamis siang, sempat ia cium sebelum berangkat ke Muarsabak ternyata tiba - tiba meninggal tanpa gejala.
Alex menyebut, pagi ini pihak puskesmas sudah mendatangi kediamannya.
BACA JUGA:Pendaftaran Regulatory Sandbox 2024 Kembali di Buka Kemenkes, Berikut Linknya
BACA JUGA:Sungai Penuh Resmi Hadirkan Mal Pelayanan Publik: Upaya Optimalisasi Akses dan Pelayanan
Sebelum petugas tiba, sekitar pukul 5.00 WIB hidung jenazah bayinya mengeluarkan busa.
Hal itu kian memantik kecurigaan Alex, bahwa ada yang tak wajar pada kematian bayinya.
Saat berita ini dirilis Alex sedang menunggu kedatangan peneliti dari kementerian kesehatan yang dikabarkan akan mendatangi rumah duka di kawasan Tanjung Lumut, Kota Jambi.
Alex dan Elyda tak ingin menyalahkan siapa - siapa.
Sebagai abdi negara Alex ingin percaya, bahwa segala prosedur imunisasi dan vaksin yang diberikan ke bayinya sudah sesuai petunjuk pelaksanan dan petunjuk teknis.
Tapi sebagai seorang ayah, Alex ingin mengetahui secara pasti apa penyebab bayinya meregang nyawa.