Waspadai Tiga Penyakit Saat Peralihan Musim, Kata Dinkes Kota Jambi Bisa Menurunkan Daya Tahan Tubuh

ilustrasi flu-ist-
JAMBI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai peningkatan risiko tiga jenis penyakit yang kerap muncul saat peralihan musim dari kemarau ke penghujan.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Jambi, Najatul Hasanah, menyampaikan bahwa penyakit yang perlu diwaspadai antara lain diare, influenza, dan demam berdarah dengue (DBD).
Ketiganya dinilai berpotensi meningkat akibat penurunan daya tahan tubuh masyarakat selama musim hujan.
"Imunitas tubuh cenderung melemah saat suhu mulai berubah, dan itu membuka peluang bagi virus dan bakteri untuk menyerang. Selain itu, aktivitas masyarakat yang lebih banyak dilakukan di dalam ruangan dalam waktu lama juga memperbesar risiko penularan influenza," jelas Najatul.
BACA JUGA:BKSDA Jambi Lepasliarkan Satwa Liar ke Habitat Asli di Hutan Harapan
BACA JUGA:Jauh dari Target Minimal, Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Jambi Baru Capai 14,5 Persen
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kasus DBD dan diare juga diprediksi akan mengalami lonjakan.
Penyebab utama dari kedua penyakit tersebut, menurutnya, adalah pencemaran air serta buruknya sistem sanitasi, terutama di wilayah padat penduduk seperti Kota Jambi.
"Tempat penyimpanan air yang tidak dibersihkan secara berkala menjadi tempat ideal bagi jentik nyamuk Aedes aegypti berkembang. Selain itu, kualitas air yang tercemar juga meningkatkan risiko penyebaran bakteri penyebab diare," tambahnya.
Dinkes Jambi mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin menjaga kebersihan lingkungan, termasuk membersihkan saluran air dan tempat penampungan air secara rutin.
BACA JUGA:5 Penyakit Serius Akibat Kelamaan Duduk
BACA JUGA:6 Cara Paling Ampuh Meredakan Sakit Haid
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dari Januari hingga Juni 2025, tercatat sebanyak 859 kasus DBD di wilayah ini. Kota Jambi menjadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi, yakni 319 kasus.
Diikuti oleh Kabupaten Batang Hari (83 kasus), Merangin (64 kasus), dan Muaro Jambi (42 kasus). Wilayah lain seperti Tanjung Jabung Timur, Bungo, Tebo, Sarolangun, Kerinci, dan Sungai Penuh juga mencatat puluhan kasus.
Secara keseluruhan, sepanjang tahun 2025, total kasus DBD di Provinsi Jambi telah mencapai 2.324 kasus.
"Sanitasi yang buruk menjadi salah satu pemicu utama menyebarnya penyakit ini. Maka dari itu, peran aktif masyarakat sangat penting untuk menjaga kesehatan lingkungan," tutup Najatul. (*)