Pentingnya Protein dalam Proses Penuaan

Minggu 08 Sep 2024 - 20:55 WIB
Reporter : INDEPENDENT
Editor : INDEPENDENT

Penuaan adalah proses alami yang tidak dapat dihindari, tetapi kita dapat menjalani penuaan dengan cara yang lebih sehat dan berkualitas. Salah satu kunci untuk mencapai penuaan yang sehat adalah memastikan tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan tepat, termasuk protein. Protein memiliki peran penting dalam mendukung fungsi tubuh yang optimal, menjaga kesehatan otot, serta memperbaiki jaringan yang rusak, terutama ketika seseorang semakin tua. Mari kita lihat mengapa asupan protein yang cukup sangat penting bagi penuaan yang sehat.


Pentingnya Protein dalam Proses Penuaan
Protein merupakan salah satu dari tiga makronutrien utama, selain lemak dan karbohidrat, yang diperlukan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan. Selama proses penuaan, tubuh mengalami berbagai perubahan fisiologis, seperti penurunan massa otot (sarkopenia), berkurangnya kepadatan tulang, serta penurunan fungsi kekebalan tubuh. Berikut adalah beberapa alasan mengapa asupan protein sangat penting bagi mereka yang berada dalam usia lanjut:


1. Mencegah Hilangnya Massa Otot (Sarkopenia)
Salah satu masalah utama yang dihadapi saat menua adalah penurunan massa otot, yang disebut sarkopenia. Kehilangan massa otot dapat menyebabkan berkurangnya kekuatan, keseimbangan, dan mobilitas, sehingga meningkatkan risiko jatuh dan cedera pada usia tua. Mengonsumsi cukup protein dapat membantu mempertahankan dan bahkan membangun kembali massa otot yang hilang. Asupan protein yang cukup, dikombinasikan dengan aktivitas fisik seperti latihan kekuatan, sangat efektif dalam mencegah sarkopenia.


2. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Seiring bertambahnya usia, risiko osteoporosis dan kerapuhan tulang meningkat. Protein memainkan peran penting dalam menjaga kepadatan tulang dan mendukung pembentukan serta perbaikan jaringan tulang. Selain kalsium dan vitamin D, protein juga berperan dalam menjaga kekuatan tulang, terutama pada wanita pascamenopause yang lebih rentan terhadap osteoporosis. Dengan asupan protein yang cukup, risiko patah tulang akibat kerapuhan dapat dikurangi.


3. Memperbaiki dan Meregenerasi Jaringan Tubuh
Tubuh kita secara alami terus-menerus memperbaiki jaringan yang rusak dan mengganti sel-sel yang mati, termasuk kulit, otot, dan organ. Protein adalah bahan baku utama dalam proses ini. Ketika kita menua, kemampuan tubuh untuk memperbaiki jaringan melambat. Dengan asupan protein yang cukup, tubuh dapat lebih efisien dalam proses regenerasi jaringan, yang penting untuk penyembuhan luka, pemulihan dari penyakit, dan menjaga kesehatan kulit.


4. Menjaga Fungsi Kekebalan Tubuh
Protein juga berperan dalam membentuk antibodi dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Seiring bertambahnya usia, fungsi kekebalan tubuh cenderung menurun, sehingga lansia lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Asupan protein yang memadai dapat membantu meningkatkan respons imun tubuh dan melindungi dari infeksi serta penyakit kronis.


Berapa Banyak Protein yang Dibutuhkan?
Menurut penelitian, kebutuhan protein bagi lansia lebih tinggi dibandingkan orang dewasa yang lebih muda. Meskipun rekomendasi standar untuk asupan protein harian adalah sekitar 0,8 gram per kilogram berat badan, studi menunjukkan bahwa lansia mungkin membutuhkan lebih dari itu, sekitar 1,0 hingga 1,2 gram protein per kilogram berat badan. Bagi mereka yang aktif secara fisik atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, kebutuhan protein bahkan bisa lebih tinggi.


Sebagai contoh, seorang lansia dengan berat 60 kg mungkin membutuhkan sekitar 60 hingga 72 gram protein per hari. Jumlah ini dapat dipenuhi melalui berbagai sumber protein, baik dari hewan maupun tumbuhan.


Sumber Protein Berkualitas Tinggi
Untuk mendukung penuaan yang sehat, penting untuk memilih sumber protein yang berkualitas tinggi. Berikut beberapa contoh sumber protein yang baik untuk lansia:


•    Protein Hewani: Daging tanpa lemak, ayam, ikan, telur, produk susu rendah lemak, dan yoghurt. Ikan berlemak seperti salmon dan sarden juga kaya akan asam lemak omega-3, yang baik untuk kesehatan jantung dan otak.


•    Protein Nabati: Kacang-kacangan (seperti kacang almond, kenari), lentil, tahu, tempe, dan edamame. Kacang-kacangan adalah sumber protein nabati yang juga kaya serat dan antioksidan.


•    Protein dari Suplemen: Bagi mereka yang kesulitan memenuhi kebutuhan protein dari makanan, suplemen protein seperti whey protein atau protein nabati bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi suplemen.
Tips Meningkatkan Asupan Protein untuk Lansia


Meningkatkan asupan protein bisa menjadi tantangan bagi beberapa lansia, terutama yang mengalami penurunan nafsu makan. Berikut adalah beberapa cara untuk memastikan bahwa lansia mendapatkan cukup protein:
•    Bagi ke dalam Porsi Kecil: Alih-alih mengonsumsi protein dalam satu porsi besar, bagilah asupan protein ke dalam beberapa porsi kecil sepanjang hari. Ini bisa lebih mudah dicerna dan lebih efektif dalam menjaga tingkat protein dalam tubuh.


•    Gabungkan dengan Karbohidrat Sehat: Mengombinasikan protein dengan karbohidrat sehat seperti biji-bijian utuh atau sayuran dapat membantu meningkatkan penyerapan protein sekaligus menjaga energi.


•    Gunakan Cemilan Tinggi Protein: Cemilan seperti yoghurt, kacang-kacangan, atau telur rebus adalah pilihan yang baik untuk meningkatkan asupan protein di antara waktu makan utama.

Kategori :

Terkini

Minggu 24 Nov 2024 - 21:04 WIB

Wanita Global

Minggu 24 Nov 2024 - 20:59 WIB

'Adu Kambing' Sopir Luka-Luka

Minggu 24 Nov 2024 - 20:57 WIB

Menunggu Penyelesaian 2 Proyek Multiyears