Masyarakat Pesisir Tanjab Timur Waspada Bencana Memasuki Musim Pancaroba

Senin 23 Sep 2024 - 17:25 WIB
Reporter : Harpandi
Editor : Surya Elviza

MUARASABAK - Saat memasuki musim pancaroba, wilayah pesisir Kabupaten Tanjab Timur rentan dilanda angin kencang atau puting beliung.

Berkaca dari kejadian sebelumnya, terpaan angin kencang yang melanda pemukiman masyarakat di wilayah pesisir ini kerap menimbulkan kerusakan terhadap bangun masyarakat.

Untuk itu, menyikapi peralihan musim seperti saat ini, masyarakat diminta terus waspada dan berhati, serta harus bisa memahami kondisi cuaca yang terjadi.

BACA JUGA:Pj Bupati Raden Najmi : Sudah Dua Kali

BACA JUGA:Pj Bupati Raden Najmi Hadiri Pencabutan Nomor Urut Calon Bupati dan Wakil Bupati Muaro Jambi


Salah satu wilayah di Kabupaten Tanjab Timur yang kerap dilanda angin puting beliung ini berada di kawasan pesisir Kecamatan Kuala.

Mengantisipasi terjadinya hal-hal yang dapat membahayakan jiwa masyarakat yang bermukim di wilayah tersebut, Camat Kuala Jambi, Rasyid, mengimbau kepada para masyarakat untuk terus lebih memahami kondisi cuaca yang terjadi.

"Saat hujan sudah sering turun dan juga angin lumayan kencang. Jadi, untuk masyarakat kami yang tinggal di wilayah pesisir, kalau sekiranya kondisi angin begitu kuat, utamakan keselamatan jiwa dan keluarga," imbaunya.

Lain dari pada itu, dirinya juga menjelaskan, saat ini para nelayan juga telah dihimbau untuk lebih berhati-hati saat melakukan berbagai aktivitas di laut.

Sebab, kondisi gelombang saat ini sudah mulai tinggi, hujan juga kerap terjadi ditengah laut yang disertai angin kencang.

"Dari Satpolairud yang ada di Kecamatan Kuala Jambi juga sudah mengimbau para nelayan untuk lebih wasdapa saat melaut dengan kondisi cuaca seperti ini," jelasnya.

BACA JUGA:Siapkan 1,2 Ton Benih Padi untuk Petani Terdampak Gagal Panen di Batanghari

BACA JUGA:Kemiskinan Ekstrem di Muaro Jambi: Kolaborasi Diperlukan untuk Solusi Berkelanjutan


Rasyid juga menyebutkan, ditengah kondisi gelombang yang tinggi seperti saat ini, biasanya hasil laut akan meningkat.

Akan tetapi, demi keselamatan diri, para nelayan diminta untuk tidak memaksakan diri beraktivitas ditengah laut jika kondisi gelombang dan cuaca terlalu membahayakan.

"Sebagai nelayan kita sudah alat GPS yang juga bisa memberi taukan kondisi cuaca ditengah laut. Tapi, masih banyak juga nelayan dengan pompong kecil yang belum punya GPS, tapi mereka biasanya sudah paham membaca kondisi cuaca yang akan terjadi. Intinya, kami dari Pemerintah Kecamatan selalu mengimbau untuk utamakan keselamatan saat beraktivitas di laut," pungkasnya. (pan)

Kategori :