JAMBIKORAN - Serangan Israel yang menargetkan pemimpin senior Hizbullah, Ali Karaki, di pinggiran selatan Beirut pada Senin malam (23/9/2024) telah memicu eskalasi konflik terbaru antara kedua pihak.
Serangan itu, yang diklaim oleh Israel sebagai operasi yang menargetkan 1.300 target Hizbullah di Lebanon, disambut dengan balasan rudal dari Hizbullah yang menghantam pangkalan militer di Israel utara. Sirene peringatan serangan roket berbunyi di berbagai wilayah di Israel utara, termasuk kota pelabuhan Haifa, dan di bagian utara Tepi Barat yang diduduki.
Hizbullah, yang menyatakan komandannya masih hidup dan telah pindah ke tempat yang aman, telah mengalami kerugian besar minggu lalu ketika ribuan pager dan walkie talkie yang digunakan oleh anggotanya meledak, yang secara luas disalahkan pada Israel.
"Komandan Ali Karaki dalam keadaan baik dan telah pindah ke tempat yang aman," kata gerakan yang didukung Iran itu dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA:KPU Provinsi Jambi Tetapkan Nomor Urut Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilgub Jambi 2024
BACA JUGA:Serukan Pemberitaan Positif dan Netral
Eskalasi ini terjadi di tengah konflik yang telah berlangsung selama hampir setahun di perbatasan selatan Lebanon dengan Israel. Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah telah melancarkan serangan untuk menghalangi Israel dari perangnya di Gaza, yang telah dibalas dengan serangan Israel terhadap kelompok tersebut.
Konflik ini terjadi di tengah krisis ekonomi yang melanda Lebanon, yang membuatnya rentan terhadap dampak perang.
"Jika Hizbullah melakukan operasi besar, Israel akan menanggapi dan menghancurkan lebih dari ini," kata pegawai negeri Joseph Ghafary di distrik Sassine di Beirut.
"Kami tidak tahan," sambungnya.
Mohammed Sibai, seorang pemilik toko di lingkungan Hamra di Beirut, menggambarkan eskalasi ini sebagai "awal perang."
BACA JUGA:Dibangun Sukarela dan Mandiri Keberadaan Musala Al-Arva Di Eks Lokalisasi Payo Sigadung
BACA JUGA:Dapat Nomor Urut 2 , 7.000 Tim Siap Menangkan Agus-Nazar di Pilkada Tebo
"Jika mereka menginginkan perang, apa yang bisa kami lakukan?" tanya dia.
"Kami tidak bisa berbuat apa-apa," ungkapnya.