JAKARTA,JAMBIKORAN.COM - Saat ini, semakin banyak kejahatan terhadap anak anak. Untuk itu penting bagi kita untuk memberi perlindungan terhadap anak anak kita.
Di era yang semakin berkembang, bahaya terhadap anak-anak juga kian beragam. Salah satunya adalah child grooming. Kejahatan ini sering kali terjadi tanpa disadari oleh orang tua maupun lingkungan sekitar karena pelaku menggunakan pendekatan yang sangat halus.
Meskipun anak-anak terlihat aman di rumah atau lingkungan terdekat, ancaman grooming bisa saja hadir dalam bentuk yang tidak terduga, baik secara langsung maupun melalui dunia maya. Fakta ini membuat child grooming menjadi isu yang mendesak untuk diperhatikan dan dipahami lebih dalam oleh semua pihak.
Lalu, apa itu child grooming? Child grooming adalah bentuk manipulasi yang dilakukan oleh predator untuk membangun kepercayaan dengan anak, yang kemudian dimanfaatkan untuk tujuan eksploitasi seksual. Pelaku seringkali berasal dari orang yang dikenal anak atau lingkungan terdekat, sehingga sulit terdeteksi.
BACA JUGA:Dewan Tegaskan Ada Sanksi Bagi ASN yang Terlibat Politik Praktis
BACA JUGA:Kapolda Jambi Pimpin Sertijab Kapolres Tanjab Timur dan Muaro Jambi
Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai tanda-tanda awal grooming dan selalu menjaga komunikasi terbuka dengan anak-anak agar mereka merasa nyaman berbagi segala bentuk interaksi yang mencurigakan.
Dengan kesadaran dan pencegahan yang tepat, bahaya child grooming bisa diminimalisir sebelum memberikan dampak yang lebih buruk.
Proses Manipulasi yang Bertahap
Child grooming tidak terjadi secara instan, melainkan melalui proses bertahap di mana pelaku berusaha membangun kepercayaan anak dan orang-orang di sekitarnya. Pelaku biasanya berperan sebagai sosok yang peduli dan menawarkan perhatian dan dukungan yang luar biasa kepada anak.
Mereka mungkin memberikan hadiah, mendengarkan masalah anak, atau berpura-pura menjadi teman yang bisa diandalkan. Tujuan dari semua ini adalah untuk menciptakan ikatan emosional yang kuat sehingga anak merasa nyaman dan mempercayai pelaku.
BACA JUGA:Menhub: Pakai kereta ke Bandara Soekarno-Hatta Bebas Kemacetan
BACA JUGA:Timnas U-20 akan berlatih di IKN Persiapan Piala Asia U-20 2025
Ketika kepercayaan ini terbentuk, pelaku secara perlahan mulai mengarahkan percakapan atau interaksi ke arah yang tidak pantas.
Karena proses grooming berlangsung secara halus dan bertahap, sering kali korban dan orang tua tidak menyadari niat jahat pelaku. Inilah mengapa child grooming sangat berbahaya. Sebab, pelaku memanfaatkan ketidakwaspadaan dan kepercayaan untuk melancarkan tindakan eksploitasi.