JAMBIKORAN.COM - Kasus kanker usus besar atau kanker kolorektal menunjukkan peningkatan pada generasi muda.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi ini adalah ketidakstabilan mental, seperti stres yang berkepanjangan.
Peneliti dari Universitas Sichuan, China, menemukan bahwa stres kronis dapat membunuh bakteri sehat yang ada di usus, membuat tubuh lebih rentan terhadap pertumbuhan kanker.
Ketika bakteri sehat di usus mulai mati, tumor dapat tumbuh lebih cepat dan membuat kanker kolorektal berkembang lebih agresif.
BACA JUGA:3 Makanan yang Tepat untuk Mencegah Kambuhnya Gejala Eksim
BACA JUGA:Pengacara dan Hakim Terseret Kasus Suap, Keluarga Dini Sera Afriyanti Serukan Keadilan
Kondisi ini menjadi perhatian khusus di Amerika Serikat dan Inggris, di mana angka kanker usus besar dan rektum pada kalangan muda terus meningkat.
Sebelumnya, para ahli mengaitkan peningkatan ini dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat pada generasi muda.
Data dari survei tahun 2023 oleh American Psychological Association menunjukkan bahwa rata-rata individu berusia 18 hingga 34 tahun menilai tingkat stres mereka pada angka enam dari sepuluh.
Sebaliknya, orang berusia 65 tahun ke atas menilai stres mereka di angka sedikit di atas tiga, menyoroti perbedaan tingkat tekanan antara generasi muda dan yang lebih tua.
BACA JUGA:5 Kunci Menuju Hubungan Dewasa, Stop Drama, Mulai Berkomunikasi!
BACA JUGA:menjaga kesehatan tulang
Peneliti menduga gaya hidup yang buruk, termasuk konsumsi makanan olahan dan minuman berenergi, berkontribusi pada obesitas dan terganggunya keseimbangan bakteri usus.
Hal ini menyebabkan tingginya kadar gula darah yang dapat memicu kanker.
Selain itu, penggunaan antibiotik yang berlebihan juga dianggap berisiko karena dapat mengganggu koloni bakteri sehat di usus, meski penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan hubungan ini. (*)