Proses pemeliharaan alami ini membuat telur ayam kampung memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi, seperti vitamin D, E, dan omega-3.
Kuning telurnya cenderung berwarna lebih oranye dengan tekstur kental, sangat cocok untuk dijadikan bahan baku dalam pembuatan kue atau bolu.
Setiap butir telur ayam kampung mengandung energi sekitar 150 kalori, 13 gram protein, dan 10 gram lemak. Jenis telur ini cocok bagi mereka yang ingin menambah asupan nutrisi dari sumber alami.
3. Telur Omega-3
BACA JUGA:Resep Cumi Bunting Isi Tahu Telur Ala Restoran Padang
BACA JUGA:Mitos atau Fakta Telur Dadar Bisa Picu Kanker dan Diabetes,Begini Penjelasannya
Telur omega-3 adalah pilihan tepat bagi mereka yang ingin mendapatkan asupan omega-3 lebih banyak.
Telur ini dihasilkan dari ayam yang diberi pakan khusus, misalnya biji rami atau ikan, yang kaya akan asam lemak omega-3.
Menurut penelitian di Australia tahun 2006, kuning telur jenis ini mengandung hingga 6% asam lemak omega-3, lebih tinggi dibandingkan telur reguler yang hanya mengandung sekitar 1,3%.
Selain omega-3, telur ini juga mengandung DHA yang bermanfaat untuk kesehatan otak. Kuning telur omega-3 memiliki warna yang lebih jingga dan tekstur yang pekat, serta cangkang yang lebih kuat.
BACA JUGA:Tips Memasak Telur dengan Baik untuk Kesehatan
BACA JUGA:5 Cara Mengenal Telur Ayam Rusak Atau Busuk
4. Telur Ayam Organik
Telur ayam organik berasal dari ayam yang diberi pakan organik bebas bahan kimia dan tidak mengandung antibiotik atau hormon.
Ayam organik dibesarkan tanpa menggunakan vaksin atau zat tambahan buatan lainnya, dan pakan mereka berasal dari biji-bijian yang ditanam di lahan bebas pestisida selama setidaknya tiga tahun.
Telur organik dikenal lebih sehat karena terbebas dari zat-zat asing yang bisa berbahaya bagi tubuh.
Konsumsi telur jenis ini dapat mengurangi risiko kontaminasi dari zat kimia, menjadikannya pilihan yang lebih alami.
5. Telur yang Dipasteurisasi
Telur yang dipasteurisasi, terutama bagian putihnya, menjadi pilihan bagi mereka yang membutuhkan telur dengan tingkat kebersihan ekstra, seperti ibu hamil atau anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh lebih lemah.