Tim PPM Fakultas Pertanian Universitas Jambi Terapkan Teknologi Produksi Permen Nenas

Selasa 29 Oct 2024 - 19:42 WIB
Reporter : Risza
Editor : Finarman

JAMBI - Kegiatan ini diketuai oleh Dr. Mursalin, S.TP., M.Si. dengan 4 anggota tim yaitu: Addion Nizori, S.TP., M.Sc., Ph.D; Dr. Eva Achmad, S.Hut., M.Sc. Kemudian, Prof. Dr. Ade Octavia, S.E., M.M; dan Dr. Achmad Hizazi, S.E., M.Comp.


Lokasi kegiatan adalah Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi.
Desa ini merupakan desa binaan LPPM UNJA yang termasuk dalam Desa Laboratorium Terpadu (DLT) Universitas Jambi. Kegiatan ini didanai oleh DIPA LPPM UNJA.


Desa Tangkit Kecamatan Sungai Gelam, merupakan salah satu sentra produksi nenas di Jambi untuk jenis nenas tangkit dan nenas madu.

BACA JUGA:Kenali 5P Kunci untuk Selalu #Cari_Aman Saat Berkendara

BACA JUGA:Buaya Liar Terkam Hewan Ternak Warga Jumlahnya Semakin Banyak


Permasalahan utama pengembangan produk olahan nenas di daerah ini adalah minimnya pengetahuan petani mengenai diversifikasi produk olahan nenas. Kegiatan pengabdian ini ditujukan untuk memperkenalkan teknik pengolahan nenas menjadi permen nenas dengan cara melakukan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada kelompok tani dan masyarakat penghasil nenas yang ada Desa Tangkit Muaro Jambi. Teknik dan teknologi yang diperkenalkan disesuaikan dengan ketersediaan peralatan yang biasa digunakan oleh masyarakat setempat yang dimaksudkan untuk memudahkan anggota kelompok tani dalam mengolah nenas tanpa harus tergantung pada teknologi dan peralatan canggih.


Produktivitas nenas di Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam sudah cukup tinggi, secara ratarata produksi perhari mencapai 40.000-60.000 buah. Sayangnya, produktivitas yang cukup tinggi ini kurang didukung oleh peningkatan usaha pengolahan pasca panennya. Dari seluruh produksi nenas di Tangkit Baru saat ini, sekitar 90% dipasarkan dalam bentuk buah segar yang distribusinya terbagi dalam proporsi 20% ke pasar-pasar lokal di Provinsi Jambi dan 80% ke luar provinsi; dan hanya sekitar 10% saja yang dijual dalam bentuk produk olahan nanas.

Harga jual nenas segar super saat ini berkisar Rp.4.000,00. Usaha diversifikasi pengolahan yang telah mulai dirintis oleh masyarakat setempat tidak dapat berkembang karena tidak didukung oleh penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang memadai. Tingkat pendidikan rata-rata masyarakat dan anggota kelompok tani sasaran yang hanya tamat SMP dan SMA, mutlak perlu pembimbingan yang terstruktur.


Nanas merupakan buah yang mudah busuk (perishable), karena memiliki kadar air yang tinggi 85,3g/100g. Kandungan air yang tinggi menjadikan buah nanas mudah mengalami kebusukan akibat adanya aktivitas enzim dan mikroba. Daya simpan buah nanas segar antara 1–7 hari pada suhu 21,11˚C. Oleh karena itu, buah nanas perlu adanya penanganan khusus untuk mengurangi kerugian pasca panen akibat masa simpan buah nanas yang tidak lama.


Selama ini usaha calon mitra PPM menjual komoditas nenas masih berupa nenas segar. Dengan produk yang seperti ini omzet yang diterima petani masih sangat rendah karena harga yang selalu berfluktuasi serta kurangnya wawasan calon mitra PPM untuk mengembangkan usaha yang lebih maju.


Untuk meningkatkan nilai jual produk perlu adanya pengembangan teknologi (diversifikasi) produk nenas. Guna mendapatkan hasil akhir yang berkualitas baik maka kegiatan harus dimulai dari pengetahuan saat panen dan teknologi pascapanen yang benar sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk inovasi yang akan dikembangkan nantinya.


Salah satu produk inovasi dengan nilai tambah tinggi yang potensi dikembangkan adalah permen nenas.
Kegiatan pengabdian ini secara umum ditujukan untuk memberikan pengetahuan kepada kelompok tani sasaran dalam membuat permen nenas berkualitas tinggi. Para petani dan produsen nenas di Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi, belum pernah mengenal teknik pembuatan permen nenas sebagai salah satu bentuk diversifikasi pengolahan nenas.


Kegiatan pengabdian ini ditujukan untuk memperkenalkan teknik pengolahan nenas menjadi permen nenas dengan cara melakukan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada kelompok tani dan masyarakat penghasil nenas yang ada di Kabupaten Muaro Jambi.


Capaian kegiatan pengabdian ini diantaranya adalah terjadinya transfer pengetahuan dan teknologi pengolahan nenas, khususnya proses pembuatan permen nenas kepada minimal 70 persen dari anggota kelompok tani sasaran.


Luaran atau output yang ingin dicapai pada kegiatan ini antara lain adalah 70 persen dari anggota kelompok tani sasaran dapat menerapkan teknologi proses pembuatan permen nenas yang bermutu tinggi.
Luaran lainnya yang diharapkan dapat dihasilkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya produksi olahan nenas yang diusahakan secara mandiri oleh kelompok sasaran. Secara rinci, rencana solusi yang ditawarkan, sasaran, target dan luaran kegiatan ini.

Kategori :