Tim PPM Fakultas Pertanian Universitas Jambi Terapkan Teknologi Produksi Permen Nenas

Selasa 29 Oct 2024 - 19:42 WIB
Reporter : Risza
Editor : Finarman


Pemilihan IPTEK yang Akan Diterapkan
Untuk memproduksi permen nenas, diperlukan tahapan pengolahan yang tepat, penambahan agen pengkristal (gula pasir) dan teknik pemanasan dalam rangka mengeringkan ekstrak nenas merupakan tahapan proses yang krusial untuk dapat menghasilkan permen nenas dengan mutu yang baik. Kunci dari proses produksi permen nenas adalah tingkat penambahan gula dan teknik pemanasan yang diterapkan saat mengeringkan ekstrak. Karena aplikasi panas pada ekstrak nenas dengan kandungan gula pasir (sukrosa) tinggi selain akan mengeringkan campuran ekstrak nenas dan gula, juga akan menyebabkan gula menjadi kembali terkristal. Rekristalisasi gula ini diharapkan dapat memerangkap massa ekstrak nenas yang telah kering sehingga akan dihasilkan produk permen dengan mutu yang sangat tergantung dari jumlah gula pasir yang ditambahkan.
Secara teknis, pembuatan permen nenas merupakan aplikasi suhu dan lama pemanasan tertentu untuk mengubah larutan nenas dan gula menjadi permen nenas (ekstrak nenas yang terperangkap dalam struktur kristal sukrosa) kering.


Sifat utama dari permen nenas adalah mempunyai aroma khas nenas yang nikmat dengan tingkat kemanisan yang disukai sebagaimana layaknya produk konvensionalnya. Penambahan gula diselaraskan dengan permintaan dan kegemaran konsumen yaitu berdasarkan tingkat kemanisan yang diinginkan seperti manis ringan, manis sedang dan sangat manis.


Sosialisasi Program Kerja
Sosialisasi program kerja dibicarakan saat survei dan kunjungan ke lokasi tempat pengabdian dan saat penandatanganan kesediaan ketua kelompok tani untuk bekerja sama.
Konsekuensi dari kesediaan ketua kelompok tani menjadi mitra dalam program ini adalah kelompok tani bersedia untuk berkontribusi dalam hal-hal:
Menghimpun seluruh anggota kelompok tani saat akan dilakukan penyuluhan dan bimbingan teknis.


Menyiapkan tempat untuk pertemuan, penyuluhan dan bimbingan teknis selama pelaksanaan kegiatan.


Ikut membantu dalam menyiapkan bahan dan peralatan untuk pelatihan dan pembimbingan teknis.


Bekerja sama dalam mensukseskan program pelatihan dan pembimbingan sehingga kelompok tani dapat benar-benar menerima iptek yang ditransferkan kepada mereka.


Implementasi Program
Dilakukan dengan cara penyuluhan, pelatihan dan pendampingan, serta pemberian bantuan bimbingan teknis mengenai cara mengolah nenas menjadi permen nenas, khususnya cara mengaplikasikan suhu dan lama pemanasan saat mengeringkan campuran ekstrak nenas dan gula untuk menghasilkan permen nenas dengan mutu yang baik.


Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
Monitoring dilakukan untuk mengamati apakah input atau sumberdaya yang tersedia telah dimanfaatkan secara optimal sehingga kegiatan yang dilaksanakan telah menghasilkan output, outcome, benefit dan impact yang diharapkan.


Evaluasi  merupakan penilaian terhadap hasil-hasil yang telah dicapai selama proses kegiatan program. Indikator pencapaian adalah:


Jumlah kehadiran anggota kelompok tani saat dilakukan penyuluhan, pelatihan dan demonstrasi minimal 70 persen dari seluruh anggota yang ada.


Tingkat keaktifan anggota kelompok tani tinggi saat dilakukan tanya jawab dan diskusi atau saat diberikan umpan balik dari persoalan.


Antusiasme tinggi untuk berpartisipasi aktif dalam setiap pelaksanaan program.


Kelompok tani mitra menjalankan dengan sepenuh hati apa-apa yang menjadi tanggung jawab mereka dalam pelaksanaan program kegiatan.  


Bersedia dibina dan dibimbing untuk melanjutkan program kegiatan secara mandiri.


Sinergi dan Pendampingan untuk Keberlanjutan
Para pelaku UMKM yang tergabung dalam kelompok tani dan/atau Pokdarwis Agrowisata Nanas Tangkit yang menjadi mitra pengabdian ini mendapatkan pendampingan oleh para mahasiswa yang ditempatkan di desa tersebut selama 10 minggu. Mahasiswa akan mengarahkan dan membimbing para mitra untuk memproduksi permen nanas dan memasarkannya. Dengan demikian upaya inisiasi usaha diversifikasi olahan nanas tangkit menjadi permen nanas dapat ditindaklanjuti sehingga keberlanjutan usahanya dapat diyakini akan terus dijaga oleh mitra. Hasil program kemudian didiseminasikan melalui berbagai media, seperti laporan program, artikel ilmiah, dan media sosial. Model pengelolaan ini diharapkan dapat diadopsi oleh daerah lain sebagai solusi efektif dalam pertanian.  (rib)

Kategori :