JAMBI – Dalam upaya mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan anak serta mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO), Penjabat Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, SH, MAP, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor di setiap lapisan masyarakat.
Hal ini disampaikannya pada Pertemuan Koordinasi dan Kerjasama Lintas Sektor Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak serta TPPO di Kota Jambi.
Dalam pidatonya, Sri Purwaningsih menyatakan keprihatinannya terhadap meningkatnya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Berdasarkan data Kementerian PPPA per Januari 2024, tercatat 24.343 kasus kekerasan di Indonesia, dengan 19.402 di antaranya merupakan kekerasan terhadap perempuan.
BACA JUGA:Fraksi DPRD Tanjab Timur Sampaikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda APBD TA 2025
Sementara itu, di Kota Jambi, hingga Oktober 2024, tercatat 149 kasus, termasuk 22 kasus TPPO.
“Angka-angka ini mengingatkan kita semua bahwa kekerasan dan perdagangan orang adalah masalah serius yang menuntut kerja sama dari semua pihak,” ujar Sri Purwaningsih.
Menurut Sri Purwaningsih, upaya pemberantasan kekerasan membutuhkan sinergi antara berbagai pemangku kepentingan, seperti keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan, sektor swasta, serta pemerintah di semua tingkatan.
Ia menekankan pentingnya penguatan kebijakan dan tindakan pencegahan, serta perlunya kolaborasi dalam memberikan perlindungan kepada korban dan saksi.
“Kolaborasi, koordinasi, dan aksi nyata dari semua pihak sangat penting dalam melindungi hak-hak korban serta memastikan penegakan hukum yang tegas bagi para pelaku kekerasan,” jelasnya.
BACA JUGA: Satu Warga Tebo Tewas Di Injak Gajah, Setelah Coba Usir dari Kebun Sawit
BACA JUGA:Pj Bupati Vahrial Minta Perumda Tirta Muaro Berkontribusi
Sri Purwaningsih juga menyampaikan harapan besar pada penguatan Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (GT TPPO) di Kota Jambi.
Ia berharap gugus tugas ini dapat bekerja lebih efektif dan aktif dalam memerangi perdagangan orang di wilayahnya.
“Kita perlu menanamkan nilai-nilai kasih sayang dalam masyarakat, serta memperkuat lembaga layanan pencegahan dan penanganan kekerasan secara konsisten,” tambahnya.