JAMBI, JAMBIKORAN.COM – Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Jambi (UNJA) mengadakan workshop bertajuk "Workshop Literasi AI untuk Pendidikan: Praktik Inovatif dan Tanggung Jawab Etis" di Hotel BW Luxury Jambi. Kegiatan ini dihadiri oleh 404 peserta yang terdiri dari 196 dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNJA, 41 kepala sekolah, dan 106 guru pamong.
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan literasi teknologi, khususnya Kecerdasan Buatan (AI), dalam dunia pendidikan. Dalam acara ini, para peserta mendapat pemahaman tentang pentingnya mengintegrasikan AI dalam pembelajaran dengan pendekatan yang bertanggung jawab dan etis.
Wakil Rektor Bidang Akademik UNJA, Prof. Dr. Hafrida, S.H., M.H., dalam sambutannya berharap agar kegiatan ini dapat mempererat hubungan antara civitas akademika UNJA dan para guru pamong.
"Kegiatan ini merupakan agenda istimewa yang bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara dosen dan guru pamong. Dengan hubungan yang erat, kualitas pelaksanaan program PPG dapat terus meningkat," ujarnya.
BACA JUGA: Samsat Bungo Gelar Pemutihan Pajak, Untuk Kendaraan Bermotor, Akan Berakhir 28 Desember
BACA JUGA: Sampah Menumpuk saat Air Sungai Naik ke Permukaan, DLH Lakukan Antisipasi
Ketua Program Studi PPG UNJA, Bunga Ayu Wulandari, S.Pd., M.EIL., Ph.D., menekankan pentingnya mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan serta memahami tanggung jawab etis dalam penerapannya.
"Sebagai pendidik, kita memiliki tanggung jawab untuk memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi pendidikan serta menekankan pentingnya tanggung jawab etis dalam penggunaan AI," ungkapnya.
Workshop ini menghadirkan dua pemateri utama, yakni Mohd. Iqbal, S.T., M. Kom., dari Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Muhammadiyah Batam yang menyampaikan materi tentang "Pengenalan AI dalam Pendidikan", dan Dr. Muhammad Iqbal, S.Kom., M.M.S.I., dari Universitas Gunadarma yang memberikan panduan tentang "Pemanfaatan AI untuk Pendidikan".
Para peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang pemanfaatan AI dalam dunia pendidikan. Prof. Drs. Syahrial, M.Ed., Ph.D., seorang guru besar di UNJA, menyatakan bahwa AI dapat digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna.
BACA JUGA:Islam Makhachev tolak hadapi Ilia Topuria
BACA JUGA:Ombudsman Jambi Sebut Belum Serius Soal Pengelolaan Pengaduan di Pemda
"Saya mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan AI dalam pembelajaran, tetapi tetap dalam batasan yang tepat. AI dapat digunakan untuk menggali informasi dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa," ujarnya.
Arum Gati Ningsih, M.Pd., dosen yang juga mengikuti workshop, menambahkan, "AI bisa menjadi alat untuk melatih kemampuan berpikir kritis mahasiswa, namun harus digunakan secara bijak untuk menghindari ketergantungan."
Rubiati, S.Pd., M.Pd., salah satu peserta dari kalangan guru dan kepala sekolah, mengungkapkan pengalamannya mengikuti workshop ini. "Workshop ini memberi wawasan baru tentang AI yang tidak hanya terbatas pada satu aplikasi, tetapi mencakup banyak aspek. Kami juga diingatkan untuk berhati-hati dan bijak dalam memahami serta menggunakan AI," ujarnya.
Dengan tujuan memperkenalkan dan meningkatkan pemahaman tentang penggunaan AI secara efektif dan etis, workshop ini diharapkan dapat menghasilkan pendidik yang lebih siap menghadapi tantangan teknologi dalam dunia pendidikan. Diharapkan, pemahaman yang lebih dalam mengenai AI dan etika penggunaannya dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih inovatif, efektif, dan bertanggung jawab. (*)