Berikutnya, Josua memperkirakan neraca transaksi berjalan (current account) pada 2025 berada di kisaran 1,18 persen dari PDB, melebar dibandingkan tahun sebelumnya yang ada di kisaran 0,7 persen dari PDB.
BACA JUGA:Gelontorkan Rp31 Miliar Perbaiki Sekolah Rusak di Kota Jambi
BACA JUGA:Kepala Samsat Bungo Libatkan Honorer Dalam Kasus Korupsi
Adapun nilai tukar rupiah pada tahun ini diproyeksikan tetap berada di kisaran Rp16.000 hingga Rp16.500.
Dari sisi arah suku bunga kebijakan, Josua mengatakan bahwa pasar mengekspektasikan terjadinya penurunan suku bunga acuan pada sebagian besar bank sentral negara-negara lain, kecuali Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) yang diekspektasikan akan meningkatkan suku bunganya.
“Untuk BI Rate-nya, kami perkirakan akan cenderung stabil yaitu 5,75 persen (pada tahun 2025),” kata Josua. (*)