DLH Kota Sungaipenuh Kekurangan Armada Pengangkut Sampah, Volume Sampah Capai 60 Ton per Hari

SAMPAH: Tumpukan sampah di wilayah Kota Sungaipenuh.-ist/jambi independent-
SUNGAIPENUH - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sungaipenuh menghadapi kendala serius dalam pengelolaan sampah akibat keterbatasan armada pengangkut. Saat ini, DLH hanya memiliki 12 unit armada, namun yang beroperasi optimal hanya 9 unit, sementara 3 unit lainnya mengalami kerusakan berat.
Kepala DLH Kota Sungaipenuh, Wahyu Rahman Dedi, menjelaskan bahwa Kotasungai Penuh memiliki 13 jalur pengangkutan sampah. Sayangnya, jumlah armada yang tersedia belum sebanding dengan kebutuhan.
“Idealnya, jumlah armada pengangkut harus sama dengan jumlah jalur yang ada. Jika hal ini terpenuhi, proses pengangkutan sampah bisa berjalan lebih cepat dan efisien,” ujar Wahyu Rahman Dedi, baru-baru ini.
Ia menambahkan bahwa volume sampah yang dihasilkan masyarakat cukup tinggi. Pada hari biasa, jumlah sampah bisa mencapai lebih dari 50 ton per hari, dan meningkat menjadi lebih dari 60 ton pada akhir pekan.
“Pada akhir pekan, aktivitas masyarakat meningkat tajam. Hal ini otomatis berdampak pada meningkatnya volume sampah,” tambahnya.
Kota Sungaipenuh juga merupakan pusat perdagangan utama bagi masyarakat Kabupaten Kerinci dan sekitarnya, yang turut memperbesar beban pengelolaan sampah.
“Sebagai pusat perdagangan, volume sampah di Kota Sungai Penuh tentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Oleh karena itu, penanganan sampah memerlukan perhatian dan penanganan ekstra,” pungkasnya.
Dengan kondisi tersebut, DLH berharap adanya penambahan armada serta perbaikan unit yang rusak untuk menunjang pengelolaan sampah yang lebih baik di Kota Sungaipenuh.