MUARABUNGO -Pasca terputusnya akses jalan nasional di Jalan Lintas Sumatera Km 60, Tukum Dua Sirih, Sekapur Jujuhan, pengendara yang menuju Sumatera Barat (Sumbar) atau sebaliknya terpaksa mencari jalur alternatif.
Dua jalur yang kini menjadi pilihan utama adalah jalan kabupaten dari Simpang 4 Rantau Ikil via Pulau Batu dan Bukit Sari, serta jalan provinsi dari Simpang 4 Rantau Ikil via Penual Simpang Rajo.
Namun, kondisi kedua jalur alternatif tersebut sangat memperhatinkan. Di jalan kabupaten dari Simpang 4 Rantau Ikil via Pulau Batu, tepatnya di daerah Tapiandanto, jalan sudah mengalami amblas yang cukup parah, hampir putus.
Begitu juga jalan provinsi dari Simpang 4 Rantau Ikil via Penual Simpang Rajo, tepatnya di Penual Satu, Polongan, yang juga amblas dan hampir putus.
BACA JUGA:Jalan Kabupaten di Depati Tujuh Rusak Parah
BACA JUGA:Ratusan Rumah Warga Terendam, Banjir Terjang Kampung Penual Ujung Tanjung
Warga setempat pun mulai memberikan peringatan kepada pengendara, terutama yang menggunakan kendaraan berat. Hendra, salah seorang warga Penual, mengungkapkan kekhawatirannya.
"Kami tidak melarang kendaraan melewati jalan kabupaten di Penual, namun yang bermuatan berat mohon hati-hati. Karena satu polongan sudah amblas, dan beberapa meter dari polongan amblas, ada jalan berlubang," ujar Hendra.
Ia menambahkan, "Jika kendaraan berat terus melintas, jalan bisa semakin amblas, dan kami yang akan terdampak."
Hal senada disampaikan oleh Af, warga Dusun Tapiandanto. "Kami berharap mobil dengan muatan berat lebih berhati-hati karena jalan kami sudah berlubang," kata Af. Kondisi jalan yang semakin rusak ini semakin memprihatinkan, mengingat banyaknya kendaraan yang melintas dengan membawa beban berat.
Pemerintah setempat diharapkan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kerusakan jalan-jalan alternatif ini demi keselamatan pengendara.
Tanpa perbaikan yang segera, bukan tidak mungkin jalur alternatif ini akan semakin tidak layak dilalui, memaksa pengendara mencari rute yang lebih jauh atau bahkan menunggu perbaikan pada jalur utama yang kini terputus. (mai/ira)