“Baiklah ayah pergi dulu ya...hati-hati di rumah kunci pintu mungkin ayah akan pulang agak larut karena agak banyak orang-orang yang ayah akan bagikan sembako atau uang. ” Ucap Ayah Dipa.
BACA JUGA:Anies Yakin Bisa Raup Banyak Suara di Jawa Tengah
BACA JUGA:Minta Masyarakat Selektif Konsumsi Informasi
“Iya ayah tak apa...hati-hati di jalan ya ayah...”Ucap Dipa sambil melambaikan tangan, sesudah sangat lama ia menunggu ayahnya pulang kejenuhan dan rasa bosan pun melanda di waktu senja ini. Matahari pun sudah lelah untuk menampakkan dirinya hari ini, dan mulai terbenam tapi berbeda dengan gadis nakal satu ini.
Seketika ia lupa dengan janji yang ia buat pada siang hari tadi pada ayahnya, ia pun berjalan keluar rumah dan ingin pergi ke jalan raya untuk melihat matahari terbenam dan sambil melihat mobil, motor, dan kendaraan lain melintas menyusuri jalanan yang dilapisi aspal tersebut.
Saat ia mau pergi tidak lupa ia mengunci pintu rumah sesudah itu ia berjalan melewati jalan berwarna oranye. Saat menyusuri jalan yang gelap ia mendapati sosok hitam, tinggi jangkung, dan membungkuk karena sangking tingginya sosok hitam itu Dipa melihatnya sambil mendongak ke atas, saat sudah mendapati wajah sosok itu Dipa langsung histeris dan berteriak sesaat ia ingin lari tapi kakinya terasa kaku.
“Tuhan tolong aku...Kumohon bergeraklah kaki...” Batin Dipa sambil menangis. Seketika Dipa flashback dengan ucapan ayahnya, seharusnya ia tidak mengingkari janji dan mengikuti nasehat ayahnya.
BACA JUGA:Tak Pakai Dana Bansos
BACA JUGA:Keberlanjutan Jadi Kunci Ganjar-Mahfud Gaet Pendukung Jokowi
“Maafkan aku tuhan...jika ini saat terakhir ku, izinkan aku menjadi putri ayah lagi dikehidupan selanjutnya, aku takkan mengingkari perkataanku lagi...” batin Dipa.
Saat ia sudah sangat lemas barulah kakinya bisa digerakkan dan langsunglah ia berlari dengan sekuat tenaga yang ia miliki, ia segera mengedarkan pandangan ke tempat yang ada cahaya yaitu jalan raya. Saat berlari ia sempat melihat ke belakang ternyata sosok itu masih terlihat di jalan yang ia barusan tinggali itu. Rasa takut semakin menyeruak ke seluruh tubuh Dipa. Semakin kencang pula Dipa berlari agar cepat ke jalan raya.
Sesaat dia sampai di pinggir jalan ia yang ketakutan langsung menyeberang tanpa melihat ke arah kanan maupun kiri, saat sudah sampai di tengah jalan tiba-tiba ada mobil yang melesat cukup kencang ke arah Dipa.
“Brakk!!.” Dipa pun terhempas ke dalam semak-semak belukar.
BACA JUGA:Kemenhub Rutinkan Cek Kelayakan Pesawat
BACA JUGA:Pelunasan Biaya Haji Dibuka 9 Januari 2024
Pengemudi mobil ingin menolongnya tapi si pengemudi sudah takut jika harus keluar dari mobil karena hari sudah malam dan jalanan kosong, langsunglah ia menjalan kan mobilnya menjauhi tempat kejadian tabrakan berlangsung.