“Kenapa pandanganku sangat gelap gulita? Dimana aku ini? Aku tidak mengingat kejadian yang sebelumnya terjadi dan kenapa juga kepalaku sangat sakit seperti ditusuk oleh pisau yang amat tajam rasanya sangat perih,
“Ayahhh!!”Ucap Dipa dalam dirinya, ia sangat ketakutan. Ya...belum ada yang menemukan Dipa di semak-semak mungkin saja ia menemukan ajalnya disana.
“Ahh...aku ingat aku kan habis ditabrak mobil, aku ingin segera pergi dari sini, tapi kenapa seluruh badanku tak bisa digerakkan??? Ada apa ini? Aku tak mau mati! Siapa pun tolong aku!” Dipa membatin.
BACA JUGA:Pelunasan Biaya Haji Dibuka 9 Januari 2024
BACA JUGA:Pelayanan Bank Berjalan Seperti Biasa
Di dalam penglihatan Dipa yang tadi sangat gelap tiba-tiba ada setitik cahaya yang berada jauh dari Dipa. Cahaya itu lama kelamaan menjadi besar dan hampir seluruh penglihatan Dipa menjadi cerah. Di kejauhan Dipa melihat sesosok wanita mengenakan jubah putih panjang, sangat cantik, bak putri kerajaan, tapi ini bukan seperti putri tapi dewi.
“S-siapa Itu!? Kumohon tolong aku...seluruh badanku tak bisa digerakkan!!.” Teriak Dipa sambil menangis dalam diam.
“Aku adalah seorang dewi. Sayang sekali aku tak bisa menolongmu, karena kamu sudah diujung ajalmu.” Ucap dewi itu
“TIDAKKK!! Kumohon selamatkan aku. Aku akan melakukan apa pun...Aku tak mau mati! Kumohon...” Ucap Dipa memohon.
“Baiklah aku akan menghidupkanmu kembali tapi berjanjilah kau akan menebar 1000 kebaikan untuk sesama makhluk hidup. Tak terkecuali, jika kau mengingkari janji kau akan mendapat kan balasan yang jauh lebih pedih di akhir hayatmu!.” Ucap dewi itu dengan nada yang sangat serius dan mengancam.
BACA JUGA:Wapres Sebut Narasi Politik Singgung Ibadah Bentuk Perilaku Kekanakan
BACA JUGA:Layanan STR Seumur Hidup ke Satusehat SDMK
“Iya aku berjanji! Aku akan berbuat baik.” Ucap Dipa dengan bersungguh-sungguh
“Kau akanku reinkarnasi atau bisa dibilang kan akan dilahirkan kembali tapi dengan keluarga yang berbeda tetapi nama dan wajahmu tetap sama. Berbahagialah dengan keluarga barumu Dipa.” Ucap Dewi itu sebelum ia menghilang secara tiba-tiba.
Saat Dipa membuka mata ia merasakan suasana baru, dan ia tak mengingat apa pun kecuali ingatan dengan Dewi itu. Ia membuka mata tapi yang dilihatnya orang tua yang umurnya sekitar 40an tahun.
“Bahkan tuhan pun tak mengizinkanku bertemu denganmu lagi ayah...di mana pun kau berada, Dipa sangat merindukan peluk kasih sayangmu” Ucap Dipa sambil duduk termenung.