Pada suatu hari di sebuah tempat atau daerah yang bernama Rethel, ada seorang gadis yang sangat pendiam, dingin dan seperti orang anti sosial. Ia memiliki tubuh agak tinggi, putih wajahnya pun sangat cantik, tetapi dibalik wajahnya yang cantik itu ia mempunyai sifat yang buruk seperti sombong, angkuh dan juga tidak ramah. Ternyata nama gadis itu Dipa ia adalah anak saudagar kaya yang entah mengapa tinggal didesa yang kumuh dan becek ini.
“Huh...kenapa sih ayah mau tinggal di tempat yang kumuh dan becek ini? Kenapa tidak tinggal di kota saja? Jadinya kan aku mudah mau bepergian tidak perlu lewat jalan lumpur seperti ini!.” Ucapnya sambil menendang batu-batu di jalanan.
Dipanas terik ini ia ingin pulang ke rumah karena semalam ia menginap di rumah temannya yang berada jauh dari desa, karena tempat ini terpencil dan jalan masuk ke dalam desa kecil jadi ia harus berjalan kaki untuk sampai ke rumahnya.
“Dari mana saja kau Dipa? Ayah khawatir denganmu...”ucap saudagar kaya yang kita kenal sebagai ayah Dipa, dengan wajah yang sangat khawatir dengan anak tunggalnya itu.
BACA JUGA:Tingkatkan PAD, Pemkab Batanghari Gelar Lelang Kendaraan Dinas
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kota Jambi Dilanda Banjir Jelang Momen Nataru 2024
“Maafkan aku ayah...aku tidak sempat untuk memberi kabar” sesal Dipa.
Walaupun Dipa punya sifat yang buruk pada sekitar tapi tidak pada ayahnya ia selalu menjadi anak yang baik kepada ayahnya ia tak pernah membantah ataupun melawan apa yang ayahnya ucapkan karena hanya beliau orang yang satu-satunya sangat berharga dihidup Dipa, ia pun sangat menyayangi ayah dan mendiang ibunya.
“Ya sudahlah tak apa yang penting kau baik-baik saja...sekarang bersiap-siaplah kita akan pergi ke rumah warga untuk memberikan sedikit rezeki kita untuk dibagikan ke orang yang membutuhkan.” ucap ayah.
Dipa yang segera beranjak dari duduknya untuk mengambil kunci motor sebagai kendaraan di dalam desa dan untuk memudahkannya dalam berkendara.
BACA JUGA:Begini Kronologi Tungku Smelter PT ITSS Morowali Bisa Meledak
BACA JUGA:Tungku Smelter PT ITSS Morowali Meledak, Banyak Memakan Korban Jiwa
“Dipa tidak jadi ikut yah...panas sekali di luar nanti kulit yang sudah Dipa rawat akan rusak. Ayah saja yang pergi sendiri, Dipa jaga rumah saja” Ucap Dipa sebagai alasan agar ia tak ikut dalam membagikan harta ayahnya untuk orang lain. Tapi apa yang dikatakan Dipa sangat berbeda dengan apa yang dipikirnya, tentu saja dia tak ingin ikut, jika ikut dia akan disapa banyak orang dan menyentuh orang ramai.
“Ya sudah jika kau tidak ikut tapi janji dengan ayah jangan keluyuran dan tetap di dalam rumah! Kau tak tahu bagaimana kejamnya dunia luar. Ingat itu Dipa..” Ucap ayahnya agak Overprotective.
“Iyaaa ayahku sayang Dipa janji tidak akan ke mana-mana sebelum ayah pulang.” Ucap Dipa dengan penuh keyakinan. Sebagai anak kesayangan ayahnya tentu saja ia akan langsung dipercaya.