Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, menegaskan bahwa para atlet tinju Indonesia akan tetap mendapatkan perhatian dan pembinaan yang layak meskipun Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) telah dikeluarkan dari keanggotaan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
"Pastinya, kembali lagi saya sampaikan, atlet tinju insyaallah tidak akan tidak terurus," ujar Menpora Dito saat ditemui di Jakarta.
Pernyataan ini menanggapi keputusan KOI yang secara resmi mencabut keanggotaan Pertina sebagai tindak lanjut dari langkah Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang tidak lagi mengakui International Boxing Association (IBA) sebagai induk olahraga tinju amatir dunia. IOC kini berafiliasi dengan organisasi baru, World Boxing, sehingga seluruh National Olympic Committee (NOC), termasuk KOI, diminta menyesuaikan.
Dito menegaskan bahwa meski secara organisasi Pertina dikeluarkan dari KOI, pembinaan atlet tetap akan berjalan. Kementerian Pemuda dan Olahraga akan memastikan program latihan, kompetisi, serta seleksi nasional tetap dilaksanakan.
BACA JUGA:Carlo Ancelotti Dikabarkan Akan Tinggalkan Real Madrid, Sepakat Latih Timnas Brasil Mulai Juni
BACA JUGA:PSSI Jamin Tak Ada Match Fixing di Zona Degradasi Liga 1
"Scouting atlet-atlet di daerah bisa berjalan dan kejurnas tetap bisa dilakukan," ujarnya.
Untuk menghadapi kejuaraan internasional mendatang, termasuk SEA Games 2025, Menpora menyebut pihaknya akan melakukan seleksi atlet secara swakelola tanpa bergantung pada satu federasi tertentu.
Sebelumnya, Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, menyatakan bahwa keputusan mengeluarkan Pertina merupakan langkah berat namun harus dilakukan demi menyesuaikan dengan kebijakan mutlak IOC. Dengan keluarnya Pertina dari KOI, organisasi tersebut tidak lagi berwenang mengirim atlet ke ajang internasional resmi yang berada di bawah naungan IOC.
“Semua urusan yang berkaitan dengan tinju Indonesia untuk sementara akan diurus oleh KOI, tentunya dengan koordinasi bersama Kemenpora,” kata Oktohari.
Langkah ini diambil sebagai bentuk adaptasi terhadap dinamika organisasi internasional demi menjaga kesinambungan prestasi dan partisipasi atlet Indonesia di level global. (*)