JAMBI - Proyek pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah SPAL atau swerage system di Kota Jambi masih berlangsung hingga saat ini.
Progresnya menjadi perbincangan publik, setelah adanya insiden seorang wanita yang masuk ke dalam lubang galian sedalam 3,5 meter.
Sebenarnya proyek galian sistem pembuangan air limbah ini memiliki tiga kontraktor.
Ada pekerjaan paket B1, yakni Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dan progresnya sudah 100 persen. Hanya tinggal Commissioning (uji coba).
BACA JUGA:Lukas Enembe Akan Dimakamkan di Jayapura Besok
BACA JUGA:Bisa Promosikan Potensi Desa, Manfaatkan Bantuan Internet Desa
Kedua, pekerjaan jaringan perpipaan di Kecamatan Jambi Timur paket B2, dikerjakan melalui PT Waskita Karya dengan nilai kotrak Rp250 Miliar.
"Dua paket di atas dibiayai melalui Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN)," Kata Kepala Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah (BPPW) Jambi, Dibyo Saputro belum lama ini.
Ada pipa jaringan di wilayah Kecamatan Pasar Jambi, yakni paket C oleh PT Adhi Karya dengan nilai kontrak Rp150 Miliar. Progres fisiknya kini sudah 97 persen.
Awalnya sebut Dibyo, November 2023 lalu diharapkan selesai dengan asumsi satu bulan terakhir ini untuk uji coba.
BACA JUGA:Junedi: Ada Perda yang Dilanggar, Soal Rencana Stockpile PT SAS
BACA JUGA:Dewan Singgung Netralitas ASN, Pj Walkot Jambi Sebut Sudah Sering Diberi Tahu
Dibyo menjelaskan, target pekerjaan tersebut mundur karena ada beberapa permasalahan teknis yang ditemukan di lapangan.
Khusus untuk pekerjaan jaringan perpipaan di Kecamatan Jambi Timur dikerjakan melalui PT Waskita Karya, progres fisiknya masih 63 persen.
Pekerjaan perpiaan di wilayah Jambi Timur oleh PT Waskita Karya kata Dibyo, ada tantangan yang berbeda.