MEKKAH,JAMBIKORAN.COM – Tak satu pun pesawat yang melintas tepat di atas Ka'bah, pusat spiritu al umat Islam yang berada di Masjidil Haram, Mekkah.
Fenomena ini kerap menimbulkan berbagai spekulasi, mulai dari alasan spiritual hingga teknis. Namun, otoritas penerbangan Arab Saudi telah memberikan penjelasan resmi terkait larangan tersebut.
Wilayah udara Mekkah secara resmi telah ditetapkan sebagai no-fly zone atau zona larangan terbang oleh Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA). Kebijakan ini mencakup larangan penerbangan komersial dan pribadi di atas dan sekitar Ka'bah, termasuk juga Masjid Nabawi di Madinah.
“Tidak ada yang boleh mengoperasikan pesawat di atas atau di sekitar wilayah yang akan dikunjungi atau dilalui oleh Penjaga Dua Masjid Suci, atau tokoh penting lainnya, kecuali sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Presiden dan diumumkan melalui NOTAM,” demikian isi peraturannya.
BACA JUGA:Harga Emas Senin 26 Mei 2025 Turun Rp11.000, Jadi Rp1,919 Juta per Gram
BACA JUGA:Kepribadian Seseorang dari Interior Kamar Tidur
Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk menjaga kekhusyukan dan ketenangan ibadah di Masjidil Haram. Dengan jutaan jemaah yang datang setiap tahun untuk menunaikan haji dan umrah, keselamatan dan kenyamanan mereka menjadi prioritas utama pemerintah Arab Saudi.
Selain alasan administratif dan spiritual, muncul pula klaim di media sosial mengenai adanya medan magnet atau gravitasi nol di atas Ka'bah yang menghambat penerbangan. Namun, klaim tersebut telah dibantah oleh para ahli.
Peneliti dari Institut Fisika Bumi Paris (IPGP), Julien Aubert, menegaskan bahwa tidak ada anomali gravitasi atau medan magnet kuat yang berasal dari Ka'bah. Medan magnet bumi berasal dari inti fluida di pusat bumi, bukan dari lokasi tertentu di permukaannya. Oleh karena itu, klaim seperti "burung tidak bisa terbang di atas Ka'bah" juga dikategorikan sebagai mitos.
Serikat Pilot Nasional Maskapai Penerbangan Prancis (SNPL) pun menyatakan bahwa larangan tersebut memang berasal dari otoritas Arab Saudi dengan alasan ideologis dan untuk menghormati kesucian Ka'bah.
BACA JUGA:Dorong Promosi Wisata Kota Jambi, Lewat Berbagai Program Unggulan
BACA JUGA:Pastikan Pembangunan Sesuai Kebutuhan Warga, Walikota Jambi Cek Perbaikan Jalan di Pasir Putih
Meski demikian, dalam kondisi khusus seperti keadaan darurat, helikopter keamanan atau layanan medis tertentu masih diperbolehkan masuk wilayah udara tersebut, itupun dengan izin terbatas dan pengawasan ketat.
Kebijakan ini menjadi bukti upaya Arab Saudi dalam menjaga kesakralan Ka'bah dan memberikan pengalaman ibadah yang aman serta khusyuk bagi umat Islam dari seluruh dunia. (*)