"Kita ingin Jambi bebas asap tahun ini. Itu hanya bisa tercapai kalau seluruh pihak bergerak bersama," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, agar para kepala daerah di wilayah rawan tersebut, berperan aktif dalam melakukan upaya pencegahan.
Adapun, imbauan juga telah disampaikan hingga ke tingkat camat, lurah, dan kepala desa, agar turut mengedukasi masyarakat dalam mencegah kebakaran lahan.
Di Provinsi Jambi, sempat terjadi kebakaran lahan pada dua bulan terakhir. Kebakaran itu dapat diatasi dan tidak ada korban.
"Laporan terakhir, kebakaran terjadi di Tanjab Barat seluas 2 hektar, dan sebelumnya 4-5 hektar. Semuanya berhasil dipadamkan,” ungkapnya.
Namun, ia menegaskan bahwa tindakan cepat tetap diperlukan.
"Sekecil apa pun api harus segera ditangani agar tidak meluas," katanya.
Sejauh ini, berdasarkan pantauan titik panas (hotspot), jumlahnya masih relatif kecil. Namun, dengan curah hujan yang minim dalam beberapa minggu terakhir, potensi Karhutla tetap tinggi.
Ia meminta para pengusaha yang beroperasi di wilayah yang rawan kebakaran, untuk turut berkontribusi dalam pencegahan.
"Kami harap ada kolaborasi nyata antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah daerah,” bebernya. (cr01/enn)