JAKARTA – Vertigo yang sering kambuh disertai dengan gejala tambahan seperti gangguan berbicara atau kelemahan anggota tubuh patut diwaspadai.
Menurut dokter spesialis dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, kondisi tersebut bisa menjadi indikasi awal terjadinya stroke, khususnya jenis stroke batang otak.
dr. Raden Mohamad Krisna Wicaksono Barata, Sp.THTKL, M.Kes, dalam sebuah webinar bertajuk "Bukan Hanya Masalah Telinga: Vertigo Mendadak Bisa Terkena Stroke", menegaskan bahwa meski tidak semua kasus vertigo berhubungan dengan stroke, gejala yang menyertainya perlu diwaspadai, terutama pada individu dengan riwayat hipertensi atau diabetes.
Secara medis, vertigo digambarkan sebagai sensasi lingkungan sekitar terasa berputar, yang biasanya disertai rasa mual, pusing, dan gangguan keseimbangan.
BACA JUGA:Transmigrasi Mandek, 200 KK di Muaro Jambi Belum Terima Lahan Usaha
BACA JUGA:LHKPN: Harta Wamenaker Immanuel Ebenezer yang Terjaring OTT KPK Mencapai Rp17,6 Miliar
Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan di telinga dalam, masalah saraf, migrain, bahkan stres berlebih.
Namun, ketika vertigo muncul berulang kali dan disertai gejala lain seperti: wajah tampak tidak simetris dan kesulitan berbicara secara jelas.
Kelemahan pada salah satu sisi tubuh, maka kondisi tersebut perlu dicurigai sebagai tanda awal stroke.
“Jangan tunggu sampai parah. Jika vertigo disertai dengan gejala neurologis lain, segera cari pertolongan medis,” kata dr. Raden.
BACA JUGA:Mantan Bupati Cik Bur Tegaskan Tanda Tangannya Dipalsukan, Dalam Kasus Redistribusi Tanah di Hadapan Mente
Stroke Batang Otak dan Vertigo
Salah satu jenis stroke yang dapat memicu vertigo adalah stroke batang otak. Bagian otak ini berperan penting dalam mengatur kesadaran, keseimbangan, dan fungsi vital lainnya.
Kerusakan pada area tersebut, kata dr. Raden, bisa menyebabkan gangguan koordinasi tubuh, termasuk vertigo yang hebat dan tiba-tiba.
“Stroke pada batang otak bisa terjadi secara mendadak dan sering kali tidak disadari karena gejalanya menyerupai keluhan ringan, seperti vertigo,” jelasnya.
BACA JUGA:Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjabbar Sukses Gelar Pawai Pembangunan
BACA JUGA:Kapolres Batang Hari Kunker ke Polsek Pemayung dan Bajubang
Data Menunjukkan Stroke Masih Jadi Ancaman Utama
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2020, stroke masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Hasil Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 mencatat, prevalensi stroke mencapai 8,3 per 1.000 penduduk.
“Angka ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat terhadap gejala awal stroke, termasuk vertigo,” tambah dr. Raden.
BACA JUGA:Targetkan Pencapaian Pajak Kendaraan, Pemutihan Pajak dari Samsat Batanghari
Segera Periksa Bila Vertigo Terjadi Berulang
dr. Raden mengimbau masyarakat untuk tidak mengabaikan keluhan vertigo, terlebih jika sering kambuh atau disertai keluhan lain. Deteksi dini dan penanganan cepat bisa mencegah komplikasi serius.
“Vertigo yang muncul berulang-ulang harus dipahami sebagai sinyal dari tubuh. Jangan tunggu sampai terlambat,” tegasnya.
Vertigo mungkin dianggap sebagai keluhan umum yang sering diabaikan. Namun, jika terjadi berulang dan disertai gejala lain seperti gangguan berbicara atau kelemahan tubuh, bisa jadi itu adalah tanda stroke.
Pemeriksaan medis sejak dini sangat penting untuk mencegah risiko kecacatan bahkan kematian. (*)