Liga Inggris, salah satu liga sepak bola paling prestisius di dunia, menjadi arena di mana sponsor perjudian mendominasi.
Dengan larangan yang diumumkan dua tahun lalu, kita kini memasuki musim terakhir sebelum regulasi tersebut diterapkan.
Namun, data menunjukkan bahwa sponsor perjudian masih sangat kuat, dengan 11 dari 20 tim, atau 55 persen liga, tetap memiliki sponsor perjudian di jersey mereka.
Dominasi Sponsor Perjudian di Liga Inggris
BACA JUGA:Rekrutan Baru Serie A 2025-2026 Paling Disorot
BACA JUGA:Bupati BBS Panen Raya Perdana di Desa Pudak, Mendorong Percepatan Swasembada Pangan
Musim lalu mencatat rekor tertinggi untuk sponsor perjudian, dan angka 55 persen. Tetap tidak berubah menjelang larangan yang akan datang.
Banyak klub bahkan mengganti sponsor judi satu dengan sponsor judi yang lain. Artinya, mereka masih memiliki ketergantungan dengan sponsor judi.
Tapi, klub-klub tetap memilih untuk mempertahankan hubungan mereka dengan perusahaan perjudian.
Larangan yang diumumkan hanya mencakup sponsor di bagian depan jersey. Itu berarti bahwa klub masih dapat menampilkan sponsor perjudian di lengan jersey dan papan iklan sekitar lapangan.
Hal tersebut memunculkan pertanyaan. Apakah cukup hanya menghapus sponsor dari bagian depan kaus, atau perlu ada larangan penuh terhadap sponsor perjudian?
Sejarah Sponsor Perjudian di Liga Inggris
Fulham menjadi klub pertama yang memiliki sponsor perjudian di kaus mereka pada musim 2002/2003. Sejak saat itu, banyak klub lain mengikuti jejak mereka.
Data menunjukkan bahwa pada 2022/2023, sebanyak 55 persen klub di Liga Inggris memiliki sponsor perjudian. Angka itu meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun ada pergeseran dalam kebijakan, sponsor perjudian tetap mendominasi.