JAMBIKORAN.COM - Obesitas pada anak tidak boleh dianggap remeh. Kondisi ini bukan sekadar masalah estetika, melainkan masalah medis serius yang dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan anak.
Obesitas pada anak bukan sekadar masalah penampilan, melainkan kondisi medis serius yang meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis di kemudian hari, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, hingga gangguan psikososial.
Obesitas pada anak menjadi perhatian serius di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, sekitar 18–19% anak usia 5–12 tahun mengalami kelebihan berat badan, dan sekitar 11% tergolong obesitas.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menegaskan bahwa tren obesitas anak terus meningkat setiap tahun, sehingga membutuhkan perhatian dan penanganan yang lebih serius dari semua pihak, khususnya orang tua.
BACA JUGA:Sakitnya Bukan Main! Istri Sah Labrak Suami di Samarinda Hingga Melafalkan Do’a Nabi Yunus
BACA JUGA:Mulai Oktober 2025, 29 Negara Eropa Hapus Stempel Paspor dan Terapkan Sistem Biometrik
Apa Itu Obesitas pada Anak?
Obesitas adalah kondisi penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh. Pada anak, hal ini sering tidak disadari karena dianggap "lucu" atau "sehat".
Namun, dokter menegaskan bahwa tidak semua anak gemuk bisa langsung dikategorikan obesitas. Diperlukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) yang mempertimbangkan berat badan, tinggi badan, usia, dan jenis kelamin.
Faktor Penyebab Obesitas pada Anak
BACA JUGA:Lonjakan Mobil Listrik, 60 Persen SPBU di China Tutup
BACA JUGA:Tasya Farasya Diisukan Gugat Cerai, Ingin Rehat Sementara!
Beberapa penyebab utama obesitas pada anak meliputi:
1. Kebiasaan makan tidak sehat
Konsumsi makanan tinggi gula, lemak jenuh, makanan cepat saji, dan minuman manis menjadi penyumbang kalori berlebih.
2. Kurang aktivitas fisik
BACA JUGA:Pengguna Softlens Wajib Tahu! Gejala dan Penyebab Iritasi Mata