Pemerintah telah menetapkan kuota impor untuk sejumlah komoditas pangan pada 2024. Adapun komoditas itu di antaranya, beras, gula pasir, daging kerbau, sapi, dan jagung untuk peternak.
Penetapan ini berdasarkan hasil rapat terbatas neraca komoditas yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, melibatkan Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, hingga Kementerian Perdagangan. Importasi ini dilakukan untuk memenuhi cadangan pangan pemerintah (CPP).
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional yang diterima detikcom, impor gula konsumsi atau Gula Kristal Mentah (GKM) yang ditetapkan sebanyak 708 ribu ton. Angka ini lebih rendah dari tahun 2023 yang ditetapkan sebanyak 900 ribu ton.
Kemudian, beras telah ditetapkan impor sebanyak 2 juta ton sepanjang 2024. Penugasan ini memang telah diumumkan oleh Badan Pangan Nasional selaku badan yang memberikan penugasan.
BACA JUGA:Kereta KA Turangga dan KA Bandung Raya Alami Kecelakaan Pagi Tadi
BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Kecelakaan Kereta KA Turangga dan KA Bandung
Kemudian swasta juga mendapatkan kuota impor daging kerbau sebanyak 50 ribu ton. Lebih lanjut, untuk impor daging sapi ditugaskan kepada Holding BUMN Pangan yakni ID Food.
Pemerintah juga telah menetapkan impor jagung sebanyak 500 ribu ton untuk pakan peternak. Badan Pangan Nasional menyebut sebanyak 250 ribu ton jagung sudah masuk Indonesia. Sisanya diproyeksikan akan masuk dalam waktu dekat.
Untuk penugasan impor jagung diberikan kepada Perum Bulog. Kemudian akan dibagikan secara langsung kepada peternak ayam dan telur berdasarkan data yang telah dihimpun.
Jika dibandingkan dengan tahun ini, jumlah importasi beberapa komoditas itu memang mengalami penurunan. Contohnya gula yang importasinya dikurangi dari tahun lalu kuotanya sebanyak 900 ribu ton.
BACA JUGA:Juventus Melaju ke Perempat Final Setelah Bantai Salernitana Dengan Skor 6-1
BACA JUGA:Iqbal Gwijangge Rasakan Kesamaan Gaya Pelatihan U-17 dan U-19
Pengurangan ini dilakukan demi menggenjot produksi gula dalam negeri. Begitu juga dengan importasi beras yang berkurang dari tahun lalu jika ditotalkan penugasanny sebanyak 3,5 juta ton.
Namun, penambahan importasi bisa saja terjadi tergantung kondisi produksi dari dalam negeri. Untuk diketahui, neraca komoditas juga akan dievaluasi oleh pemerintah setiap 3 bulan sekali. (*)