Galon Lama Bukan untuk Air Minum, Hentikan Pemakaian Sebelum Terlambat

Galon Lama Bukan untuk Air Minum, Hentikan Pemakaian Sebelum Terlambat--

JAMBIKORAN.COM - Air minum galon masih menjadi pilihan utama banyak masyarakat Indonesia untuk kebutuhan sehari-hari, baik di rumah maupun di tempat kerja.

Namun, penggunaan galon bekas atau isi ulang yang sudah tidak layak ternyata menyimpan sejumlah risiko kesehatan serius.

Salah satu bahaya terbesar berasal dari kandungan Bisphenol A (BPA), bahan kimia yang kerap digunakan dalam pembuatan plastik keras dan transparan.

Senyawa ini dapat larut ke dalam air ketika galon terpapar panas, sinar matahari, atau digunakan terlalu lama.

BACA JUGA:Dana Desa: Stimulus Perekonomian Melalui Koperasi Desa Merah Putih

BACA JUGA:Antara Potensi Amorim dan Spekulasi Pergantian

Paparan BPA dalam jangka panjang berpotensi mengganggu sistem hormon, meningkatkan risiko kanker payudara dan prostat, serta menimbulkan gangguan pertumbuhan pada anak.

Selain masalah kimia, galon bekas juga rentan terhadap kontaminasi mikroba.

Wadah yang tidak dicuci dengan benar bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri dan jamur.

Air yang disimpan dalam kondisi tersebut berpotensi menimbulkan diare, mual, hingga infeksi pencernaan.

BACA JUGA:Michael Carrick, Pilihan Masuk Akal

BACA JUGA:Kursi Kepelatihan MU Kembali Memanas

Galon yang telah tua atau penuh goresan sering kali melepaskan partikel mikroplastik ke dalam air.

Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kualitas, tetapi juga menyebabkan perubahan rasa dan aroma air, seperti bau plastik atau rasa aneh.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan