Waspadai Lemah Jantung: Kenali Jenis, Gejala, dan Penyebabnya Sebelum Terlambat

Jumat 10 Oct 2025 - 08:00 WIB
Reporter : Elisa Sakinah
Editor : Finarman

Bila tidak ditangani, tipe ini dapat menyebabkan aritmia dan kematian mendadak.

BACA JUGA:Dishub Siap Tindak Tegas Pelanggar, Larang Truk Sawit Melebihi Kapasitas

BACA JUGA:Bupati Merangin Launching Program JSK, 8.901 Tenaga Kerja, Dapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan

3. Lemah Jantung Tipe ARVD

ARVD (Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy) terjadi ketika sel otot jantung di ventrikel kanan mati dan digantikan oleh jaringan parut atau lemak. Hal ini mengganggu aliran listrik jantung dan memicu aritmia.

Kondisi ini sering ditemukan pada remaja atau dewasa muda, dan diduga disebabkan oleh mutasi genetik yang diwariskan. Gejalanya berupa jantung berdebar atau pingsan setelah beraktivitas fisik.

Olahraga berat dapat memperparah gejala ARVD, dan penyakit ini menjadi salah satu penyebab utama kematian mendadak pada atlet muda.

BACA JUGA:Dishub Siap Tindak Tegas Pelanggar, Larang Truk Sawit Melebihi Kapasitas

BACA JUGA:Fakultas Pertanian UNJA Luncurkan Inovasi Digital UnjaTani, Berbasis Kecerdasan Buatan untuk Petani Padi

4. Lemah Jantung Tipe Restriktif

Merupakan jenis lemah jantung yang paling jarang terjadi. Pada tipe ini, otot jantung menjadi kaku dan kehilangan elastisitasnya, sehingga darah sulit mengisi ruang jantung secara sempurna.

Penyebabnya bisa karena penumpukan zat tertentu dalam tubuh, seperti zat besi (hemokromatosis), sel radang (sarkoidosis), atau protein abnormal (amiloidosis).

Lemah jantung tipe restriktif juga dapat muncul akibat efek samping pengobatan kanker dengan kemoterapi atau radioterapi.

BACA JUGA:Fakultas Pertanian UNJA Luncurkan Inovasi Digital UnjaTani, Berbasis Kecerdasan Buatan untuk Petani Padi

BACA JUGA:IAKSS Muara Bungo Gelar Wisuda Diploma III dan S1 Angkatan ke-3, Berjalan Sukses

Secara umum, lemah jantung dibedakan menjadi dua jenis, yaitu  primer (diturunkan secara genetik atau tanpa penyebab lain yang jelas) dan sekunder (akibat penyakit lain seperti hipertensi, infeksi, atau efek obat).

Kategori :