JAMBIKORAN.COM – Setelah dua tahun dilanda konflik yang penuh penderitaan dan darah, warga Gaza akhirnya kembali merasakan udara kebebasan.
Kabar mengenai gencatan senjata yang diumumkan Jumat pagi waktu setempat membawa angin harapan baru bagi masyarakat yang telah lama hidup di bawah bayang-bayang peperangan. Suasana sukacita pecah di berbagai sudut kota. Warga tumpah ruah ke jalan sambil mengibarkan bendera Palestina, sebagian saling berpelukan dan menitikkan air mata bahagia. Namun, di balik senyum yang merekah, masih tersimpan luka mendalam akibat kehilangan orang-orang tercinta dan rumah yang hancur. BACA JUGA:Heboh Pernikahan Kakek 74 Tahun dan Gadis Muda, Cek Mahar Rp 3 Miliar Diduga Tak Bernilai BACA JUGA:Ibu-Ibu Mendadak Balik Arah, Dua Motor Tabrakan di Malang Terekam CCTV “Pagi ini, ketika kami mendengar berita tentang gencatan senjata, itu membawa sukacita sekaligus duka,” tutur Umm Hassan (38), seorang ibu yang kehilangan putranya yang berusia 16 tahun selama perang berlangsung, dikutip dari laporan BBC. Baginya, kedamaian kali ini bukan sekadar jeda dari suara ledakan, melainkan napas pertama setelah bertahun-tahun hidup dalam ketakutan. Banyak warga Gaza menggambarkan momen ini sebagai awal dari kehidupan baru, meskipun masa depan masih penuh ketidakpastian. Selama dua tahun terakhir, konflik berkepanjangan telah merenggut ribuan nyawa, menghancurkan fasilitas umum, dan memaksa ribuan keluarga mengungsi. BACA JUGA:Amanda Manopo Menangis Bahagia di Hari Pernikahan dengan Kenny Austin BACA JUGA:Taman Margasatwa Wisata Malam Mulai 11 Oktober 2025 Di tengah puing-puing dan reruntuhan, warga Gaza tetap berjuang mempertahankan semangat hidup dan harapan akan masa depan yang lebih damai. Para pengamat internasional menilai, gencatan senjata kali ini menjadi peluang penting untuk membuka jalan menuju perundingan damai yang lebih permanen. Meski begitu, banyak pihak masih menaruh kekhawatiran bahwa ketegangan bisa kembali pecah kapan saja jika tidak diikuti langkah diplomasi yang kuat. Sementara itu, media sosial dipenuhi dengan unggahan haru dan doa untuk Gaza. BACA JUGA:Jangan Tertukar! Ini Bedanya Alergi dan Keracunan Makanan BACA JUGA:Kemas Faried Beri Perlindungan Sosial untuk Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Pekerja Rentan Warganet dari berbagai negara menyambut kabar ini sebagai kemenangan kecil bagi kemanusiaan. “Gaza akhirnya bernapas lagi. Ini bukan akhir perjuangan, tapi awal untuk kembali hidup,” tulis salah satu warga di media lokal. Kini, setelah sekian lama hidup di bawah ancaman perang, Gaza kembali menatap langit dengan harapan baru bahwa kedamaian, kali ini, benar-benar akan bertahan. (*)
Kategori :