JAMBI - Beras, menjadi komoditas yang paling mempengaruhi inflasi Jambi saat ini. Apalagi, daerah penghasil beras yakni Kerinci, baru saja terkena banjir. Sehingga, distribusi beras ke pasaran, terhambat.
Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi menilai, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) memiliki andil cukup besar untuk memperkuat pengendalian inflasi di Jambi. Penyaluran CBP ke masyarakat tersebut, cukup membantu ketika harga beras yang cukup tinggi saat ini.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Robby Fathir mengatakan, dengan penyaluran bantuan pangan CBP di Provinsi Jambi dapat menjaga ketersediaan pasokan beras, terutama untuk masyarakat.
Selain itu, menurut dia, dengan adanya bantuan CBP ini menjaga daya beli masyarakat terjaga untuk produk beras. Sebab, sudah pasti harganya lebih rendah dibanding harga jual beras di pasaran.
BACA JUGA:Graha Siginjai Segera Ditempati
BACA JUGA: Evakuasi Warga Sakit di Lokasi Banjir
"Dari sisi keterjangkauan harganya juga, membuat harga beras lebih terjangkau," kata Robby.
Bantuan pangan CBP ini juga menjaga ekspektasi masyarakat terhadap harga beras di pasaran. Sehingga penyaluran bantuan dinilai memberikan pengaruh yang signifikan, mengingat konsumsi beras di masyarakat sangat tinggi.
Robby menjelaskan, dengan tersalurkannya beras medium pada program CBP ini, juga dapat mempengaruhi harga beras premium di pasaran karena terpenuhinya kebutuhan beras medium di tengah masyarakat.
"Kebutuhan beras medium masyarakat terpenuhi. Sehingga harga beras premium akan stabil mengikuti mekanisme pasar. Jadi tidak terus terusan naik," pungkasnya. (enn)